Malang – Belum adanya permintaan maaf dari perangkat pertandingan maupun pihak pengamanan atas tragedi di Stadion Kanjuruhan membuat Aremania geram.
Tokoh Aremania Ade Herawanto alias Ade d’Kross mengatakan, kejadian tersebut bukanlah sebuah tragedi namun lebih tepat disebut sebagai pembantaian.
Ia menyayangkan dari pihak kepolisian tidak ada yang meminta maaf atas peristiwa yang menelan ratusan korban jiwa tersebut.
Ade menyampaikan hal itu saat berdialog bersama Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Prof Muhadjir Effendy di Ruang Sidang Senat Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
“Yang pertama sederhana, kok belum ada yang minta maaf baik dari perangkat pertandingan terutama keamanan. Yang kedua tuntut keadilan seadil-adilnya,” tegas Ade, Senin (3/10/22).
Pihaknya mengultimatum, jika dalam waktu tujuh hari belum ada tersangka atas peristiwa ini, maka akan ada reaksi keras dari Aremania.
“Kami akan turun ke jalan dengan massa yang lebih besar untuk mencari tersangka. Dengan catatan, gerakan dilakukan damai agar jangan sampai ada korban lagi,” kata Ade.