Bupati Malang dan Kepala BNPT Hadiri Soft Opening Kawasan Terpadu Nusantara

Avatar Of Arief
Bupati Malang Dan Kepala Bnpt Hadiri Soft Opening Kawasan Terpadu Nusantara
Rektor Unisma Profesor Dr. H. Maskuri, MSi, Bupati Malang, Drs. H. M. Sanusi, M. M dan Kepala BNPT RI, Komjen Pol. Boy Rafli Amar dalam Acara Soft Opening Kawasan Terpadu Nusantara (KTN)
Iklan Iklan

– Pemerintah berkolaborasi bersama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) serta, Universitas Islam (UNISMA) dan Provinsi melaksanakan soft opening Kawasan Terpadu Nusantara (KTN).

Soft Opening ini berlangsung di Kelurahan Sedayu, Kecamatan Turen, , Provinsi , Kamis (24/3/22).

Iklan Bupati Malang Dan Kepala Bnpt Hadiri Soft Opening Kawasan Terpadu Nusantara

Selain HM Sanusi, acara ini juga dihadiri oleh Kepala BNPT RI (Badan Nasional Terorisme) Komjen Pol Boy Rafli Amar dan Assisten Pemerintahan dan Kesra Suwadji.

Turut hadir, Jajaran Kepala OPD , Rektor Unisma H Maskuri serta Camat dan Muspika Turen.

Soft opening ini merupakan tindak lanjut dari MoU antara BNPT dan Pemerintah serta BNPT dan UNISMA pada tanggal 14 Desember 2021.

Dimana didalamnya Pemerintah menyediakan 15 hektar lahan di Kecamatan Turen.

Dan UNISMA sebagai kampus anti radikalisme berperan dalam menyusun masterplan pengembangan KTN Turen.

Soft Opening KTN sendiri ditandai dengan pemukulan gong dan penanaman jagung hibrida secara simbolis.

Dilanjutkan peninjauan kandang ternak kambing survei sekaligus penandatanganan berita acara penyerahan 20 ekor kambing kepada koperasi Artha Harmoni bangsa di tempat penanaman.

Sebagai informasi, dukungan lahan seluas 13,3 hektar lahan oleh PT KAI, dukungan edukasi oleh Unisma dalam hal ini Fakultas dan fakultas peternakan.

Lalu dukungan 20 ekor kambing dan program inseminasi buatan sapi banteng Jawa dan sapi oleh dan Taman Safari Indonesia Prigen.

Kemudian jagung hibrida oleh PT Corteva juga dukungan 100 bibit alpukat pameling dari PT Agriscience.
Pengembangan KTN di wilayah ini menjadi salah satu langkah strategis.

Sebagai upaya berkelanjutan yang difokuskan kepada para eks Narapidana Terorisme, melalui strategi pendekatan deradikalisasi berbasis ekonomi dan pariwisata, yang mengedepankan kesejahteraan kepada para eks Narapidana Terosisme atau Napiter.

, HM Sanusi berharap, KTN Turen bisa menjadi pusat edukasi kepada masyarakat.

Agar produktivitas ketahanan di dapat memberikan kontribusi untuk Indonesia, harap .

Kepala BNPT RI (Badan Nasional Terorisme), Komjen Pol Boy Rafli Amar, mengatakan bahwa KTN merupakan bagian reintegrasi sosial yang dirujuk bagi mitra deradikalisasi.

Agar memiliki kemandirian dalam aspek perekonomian agar dapat membangun kesejahteraan hidup.

Boy bersyukur atas kolaborasi Pemerintah dan Unisma yang telah memanfaatkan lahan kurang lebih 15 hektar ini.

Nantinya, ini akan kita gunakan studi ketahanan di area , , peternakan dan perikanan. Insyaallah, nantinya di lokasi ini juga akan kita bangun warung NKRI, kata Boy.

Rencana pengembangan selanjutnya adalah budidaya perikanan dan Warung (Wadah Akur Rukun Usaha Nurani Gelorakan) NKRI serta beberapa program .

Diantaranya budidaya tanaman sebagai tanaman utama dan budidaya tanaman non sebagai tanaman penyerta seperti tanaman hortikultura semusim, tanaman hortikultura tahunan, tanaman dan pembibitan sayuran.

Outputnya dapat dijual kepada masyarakat umum. Sedangkan untuk pengembangan peternakan, UNISMA akan mengembangkan peternakan Kambing Boerpe, sapi potong, dan ayam broiler.

Sanusi berharap, mudah-mudahan pengembangan di nanti juga dapat berjalan sukses serta mampu menjadi pilot project dalam upaya pencegahan dan penanggulangan radikalisme dan terorisme di tingkat daerah.

Lanjutnya, semoga dengan pendekatan dapat menularkan yang positif kepada seluruh lapisan masyarakat, sehingga dapat meningkatkan kemandirian dalam mewujudkan ketahanan ekonomi.

“Agar masyarakat semakin tangguh dan tidak Mudah terpengaruh dengan hal-hal negatif serta tercipta oleh aliran radikal yang menyesatkan. pungkas . (prokopim/dws)

Google News Satujuang

Dapatkan update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *