Mukomuko – Terkait pembangunan di Desa Sibak, Kecamatan Ipuh, Kabupaten Mukomuko yang bersumber dari Dana Desa (DD) tahun 2021 masih menjadi sorortan.
Diketahui, kucuran DD dari APBN tahun 2021 untuk pembangunan di Desa Sibak berkisar Rp. 1,120,427,000.
DD tersebut diperuntukkan untuk pembangunan dalam APBDES yang disahkan oleh pemerintah desa, Kecamatan dan kabupaten tahun 2021, termasuk pembangunan fasilitas penanganan covid-19.
Pembangunan Desa Sibak menggunakan DD tahun 2021 yang diduga bermasalah adalah empat titik sumur bor, pengoralan Jalan Usaha Tani (JUT) dan pengadaan wastafel sebagai fasilitas menanganan covid-19.
Diketahui, empat titik sumur bor di Desa Sibak itu tidak mengeluarkan air, dan dua titik dari empat titik sumur bor tersebut telah di perbaiki.Namun dua titik lainnya tidak di perbaiki.
Ketua BPD, Desa Sibak, Zulkifli, saat dikonfirmasi mengatakan, Pj Kades Desa Sibak beralasan tidak mempunyai anggaran untuk perbaikan.
“Sedangkan wastafel tidak di temukan fisiknya, lalu mengenai pengoralan JUT itu mengunakan CSR perusahaan PT alno untuk perbaikan,” ungkap Zulkifli.
Camat Ipuh, Epin Maswardi, saat dikonfirmasi awak media melalui telepon genggam tidak mau berkomentar seolah olah tidak mengetahui tentang kisruh pembangunan yang ada Desa Sibak tersebut.
Untuk pembangunan Desa Sibak tahun 2021, silahkan konfirmasi dengan Kades yang sekarang, Masuari, agar informasi tersebut berimbang, kata Epin kepada awak media, Kamis (26/5/22).
Hari itu juga awak media kemudian berusaha menemui Kades Sibak, Masuari di kediamannya.
Masuari yang baru dilantik kisaran emapat bulan lalu membenarkan bahwa pembangunan emapat titik sumur bor tersebut memang tidak maksimal bahkan tidak ada manfaatnya.
Kita musyawarahkan, namun pemerintah desa pengelola anggaran DD tahun 2021 lalu itu cuma bersedia memperbaiki dua titik sumur bor saja dan dua titik lagi yang tidak mengalir air sama sekali belum diperbaiki, ungkap Masuari.
Kalau mengenai pengadaan wastafel dan pengoralan JUT yang bersumber dari DD tahun 2021 tersebut saya tidak mengetahui secara persis, pungkas Masuari, Kamis (26/5) (zul)