Karimun – Ketua Front Pemuda Bugis Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau, Daeng M Ilham (48) meminta Bea Cukai Kanwil Kepri menindak seluruh oknum penyelundup barang ilegal serta menutup pelabuhan gelap.
Hal ini buntut dari lemahnya penindakan yang dilakukan oleh aparat penegak hukum atas aktivitas pelabuhan ilegal yang leluasa dan terang-terangan memasukkan prodak dari luar negeri dan kawasan FTZ Kota Batam ke Karimun.
Semut diseberang lautan kelihatan, Gajah dikelopak mata enggak kelihatan, pepatah inilah menurut Daeng Ilham tepat ditujukan kepada oknum-oknum di jajaran Bea Cukai.
“Menangkap kapal di tengah laut mereka bisa, yang keluar masuk pelabuhan ilegal dibiarkan?, situ waras?” celetuknya dibilangan Meral, (28/12/22).
Ia juga menjelaskan jika hampir 80% produk di pasar moderen dipasok dari negara tetangga, bahkan, toko serba 10 ribu dipasok dari kota Batam dan Malaysia melalui pelabuhan gelap.
“Selain toko serba 10 ribu itu, kalau berani jujur, di karimun ini sembako sekalipun dipasok dari luar negeri. Lantas siapa yang diuntungkan?, apakah negara, atau daerah?” paparnya.
rDaeng Ilham juga mengungkap, rokok tanpa pita cukai masih marak beredar bebas di Karimun.
Dirinya menilai ada “Mafia” yang sanggup mengkondisikan para oknum penegak hukum.
“Rokok tanpa pita cukai aja masih marak beredar. Mana yang katanya penindakan?, kita sudah cukup bosan melihat dan mendengar sandiwara ini. Mohon segera ditindak. Jangan yang salah dibiasakan menjadi kebenaran,” cetusnya.
FPBK juga bakal menemui Kapolri dan Menteri Keuangan guna melaporkan praktik penyelundupan di Karimun.
“Januari mendatang, secara khusus kami akan menemui Kapolri dan Ibu Menteri. Biar mereka tahu kelakuan anak buahnya di Karimun ini,” ujarnya. (Red/Boy).