Kota Bengkulu – Baru-baru ini Kota Bengkulu dihebohkan dengan penangkapan dua orang Pegawai Tidak Tetap (PTT) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bengkulu.
R dan L terkena Operasi Tangkap Tangan (OTT) tim Saber Pungli Polda Bengkulu, dengan tuduhan melakukan pemotongan gaji honorer.
Sampai-sampai, Kadis Kominfo Kota Bengkulu, Eko Agusrianto pada Jumat malam (10/6/22) langsung menggelar konferensi pers terkait penangkapan itu.
Kabar terbaru menurut keterangan Kabid Humas Polda Bengkulu Kombes Pol Sudarno, R dan L saat ini tidak ditahan, namun wajib lapor.
“Masih pendalaman kasusnya,” kata Kabid Humas ketika dikonfirmasi satujuang.com via Whatsapp pada Minggu (12/6).
Melihat kejadian ini, Ketua Pembina Front Pembela Rakyat (FPR), Gunawan Soleh, ikut bersuara.
Ia mengapresiasi kinerja tim Saber Pungli Polda Bengkulu atas penangkapan tersebut, dan meminta untuk mengusut sampai tuntas.
“Kita apresiasi tim Saber Pungli, dan kita minta kasus ini jangan hening saja. Bagaimana bisa status PTT berani lakukan pemotongan gaji honorer, ini jelas Aneh,” sebut Gunawan, Senin (13/6/22).
Ia menduga, ada perintah yang turun kepada kedua PTT tersebut hingga berani melakukan aksi pemotongan.
“Mereka PTT bukan ASN loh, masa berani potong gaji honorer. Jelas kita duga ini ada yang memerintah mereka. Kita minta pihak Polda jangan tebang pilih, usut sampai ke akarnya,” tegas Gunawan.
Selain itu, Gunawan juga memandang, perkembangan pemerintahan Kota Bengkulu saat ini sedang tidak sehat, Walikota diminta bekerja serius merapikan birokrasi yang dipimpinnya.
Sebelumnya, kata dia, sudah heboh dengan jabatan Plt Kepala Dinkes yang dicabut lalu di angkat kembali sekarang malah muncul lagi masalah baru ditempat yang sama.
“Kita minta Helmi kerja yang benar, rapikan, Sekda kerja yang benar, ini belum masalah lain yang muncul. Kita juga dengar ada jabatan Plt Asisten yang dinilai kurang pas menduduki jabatannya, apa Bengkulu kekurangan orang pintar ? ,” tukasnya.
Gunawan menegaskan, bahwa dirinya akan terus memantau perkembangan pemerintahan kota Bengkulu.
“Kota Bengkulu ini rumah kami, jadi kami FPR akan terus memantau. Kalau sampai kacau balau dan ada kelakuan yang sengaja menyalahi aturan yang ada, kami tidak akan diam,” pungkasnya. (Red)