Ketua TP PKK Provinsi Bengkulu Apresiasi Kebun Melon UNIB

Avatar Of Wared
Ketua Tp Pkk Provinsi Bengkulu Apresiasi Kebun Melon Unib
Ketua TP PKK Provinsi Bengkulu Derta Wahyulin saat petik buah Melon kualitas premium di kebun milik Fakultas Pertanian UNIB

– Ketua TP PKK Provinsi Derta Wahyulin panen buah Melon kualitas premium milik Toboponik NHK “Ikona Melon”, yang dibudidayakan pada lahan green house di kawasan Fakultas Pertanian Universitas ().

Derta mengatakan dirinya sangat mengapresiasi kebun Melon yang dikelola oleh anak-anak milenial dari Fakultas Pertanian Universitas ini. Karena, di masih sangat jarang, sebuah pekarangan kebun yang dikelola sangat baik.

“Melon ini buah favorit, apalagi di sini melonnya sangat manis, dan terasa nikmat. Dulu waktu pertama kali mencoba langsung jatuh hati,” ujar Derta saat sambutan pertama di Fakultas Pertanian, Kamis (13/1/22).

Lebih lanjut, Derta mengajak para organisasi wanita seperti TP PKK, dan Dharma Wanita yang turut hadir dapat mencicipi, dan membeli melon yang sudah siap panen ini. Hal ini, guna membantu para petani milenial dalam memasarkan dan mempromosikan produknya.

“Semoga, kehadiran organisasi wanita hari ini dapat membantu, sehingga para anak-anak muda dapat lebih bersemangat mengembangkan produk buah melon berkualitas yahud ini,” ungkap Derta.

Sebelumnya, sudah lebih dahulu hadir untuk panen perdana (17/11/21), dirinya sangat mengapresiasi budidaya melon premium ini. Sebab, Fakultas Pertanian ini langsung menerapkan ilmu pengetahuan dalam bentuk pembudidayaan tanaman yang menghasilkan produk pertanian berkualitas bagus dan langsung mengemas pemasaran serta branding produk yang berdaya jual tinggi.

“Rasanya sungguh enak, tekstur daging buahnya dan aromanya ada kekhasan tersendiri, berbeda dengan buah melon biasanya. Rasa manisnya juga sangat terasa dan cocok dengan selera lidah kita,” terangnya.

Sementara, Koordinator Farmer Milennial Toboponik Fakultas Pertanian , Yusuf Kurniawan juga menjelaskan, produk yang mereka hasilkan bukan buah melon seperti biasa, namun memiliki ciri khas tersendiri. (rls)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *