Satujuang- Saat ini, kampus swasta di Indonesia menghadapi penurunan pendaftar sebesar 15% setiap tahun, yang berpotensi merugikan kualitas pendidikan dan sumber daya manusia di masa depan.
Fenomena ini dikritik oleh Dr. Budi Djatmiko, Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta, dalam Executive Forum SEVIMA, Kamis (1/8/24).
Dr. Djatmiko menegaskan perlunya adaptasi kampus terhadap karakteristik Gen Z—generasi yang telah lahir dan besar dalam era digital.
Kampus harus menawarkan pengalaman belajar yang relevan dengan perkembangan teknologi yang dikuasai oleh Gen Z. Untuk menghadapi tantangan ini, Dr. Djatmiko memberikan tiga saran utama.
Pertama, kampus harus memahami dan menyesuaikan diri dengan kebutuhan dan ekspektasi Gen Z yang sangat terhubung dengan teknologi.
Kedua, membangun reputasi kampus dengan menunjukkan kemampuan menyediakan ekosistem dan fasilitas digital yang mumpuni akan meningkatkan daya tarik bagi calon mahasiswa.
Ketiga, pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) dalam perkuliahan perlu ditingkatkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan relevansi dengan tren teknologi saat ini.