Sragen Arifin (40) warga Dukuh Grasak, Kecamatan Gondang, Sragen, Jawa Tengah, ditemukan tewas gantung diri di rumahnya.
Yang lebih mengejutkan, Arifin mengajak putrinya Saqilla Love Afilah Sungkar (5) untuk bersama-sama gantung diri pada Jumat (6/5/22).
Tubuh keduanya tergantung tak bernyawa dengan leher terjerat tali yang ditambatkan di atap rumah.
Kepala Desa, Warsito menceritakan, kematian keduanya diketahui tetangganya, Purwanti (58) saat hendak bertamu pada pukul 15.15 WIB.
Tetangga itu mengantarkan makanan bancaan atau kendurian untuk keluarga korban.
Namun saat masuk ke rumahnya, ia kaget melihat pemandangan ayah anak dengan leher terjerat tali.
Posisi keduanya saling berhadapan. Di dekatnya terdapat kursi plastik warna merah.
Melihat itu, Purwanti langsung berteriak minta tolong tetangga lain.
Kedua jenazah tersebut berhasil di turunkan tetangga dari gantungan.
Aparat Kepolisian yang mendapatkan kabar tersebut langsung melakukan pemeriksaan, polisi mendapati keduanya meninggal dunia akibat bunuh diri.
Di dinding dekat keduanya tergantung ditemukan tulisan yang sengaja ditulis oleh Arifin.
Ia menulis agar dirinya dan putri bungsunya itu jangan diautopsi dan dimakamkan berdekatan.
Kapolsek Gondang, AKP Sudarmaji mengatakan, wasiat korban tersebut akan dilaksanakan.
Kedua tidak akan di autopsi dan dimakamkan berdekatan sesuai wasiat Arifin.
“Iya ini nanti langsung dimakamkan karena pihak keluarga memang tidak berkenan diautopsi dan masyarakat juga menghendaki untuk langsung dikubur, terang Kapolsek.
Jenazah mereka dimakamkan di Kampung Baben di Makam Cisono Sari, Gondang dengan posisi bersebelahan.
Dugaan sementara, aksi nekat sang Arifin dipicu oleh depresi setelah ditinggal istrinya kerja ke luar negeri sebagai TKW di Singapura sejak dua bulan silam.
Korban memiliki dua orang anak dan satu orang anaknya diasuh oleh neneknya. Sehari-hari korban bekerja sebagai buruh serabutan dan sempat jualan masker saat pandemi. (dob/danis)