Hukum  

Beritakan Proyek Fisik, Wartawan ini Mau Dibunuh

Avatar Of Arief
Wartawan
Jurnalisa, Anggota PWI Aceh Tengah yang diancam bunuh

Tengah – Diancam akan dibunuh oleh oknum pengawas proyek, Anggota Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) bernama Jurnalisa membuat pengaduan ke Polisi.

Jurnalisa merasa dirinya dan terancam maka kami arahkan untuk membuat laporan ke Polisi, kata Ketua PWI , Nasir Nurdin, Jumat (11/11/22).

Beritakan Proyek Fisik, Wartawan Ini Mau Dibunuh

Nasir mengatakan, Jurnalisa adalah Penasihat PWI Tengah dan juga wartawan surat kabar cetak.

“Setelah menerima pengancaman, Jurnalisa melaporkan peristiwa yang dialaminya kepada kami. Jurnalisa meyakini kasus itu terkait pemberitaan,” imbuh Nasir.

Nasir Nurdin menyebutkan pemberitaan tersebut terkait masalah proyek pembangunan Rejewali Sejahtera di Kecamatan Ketol, Tengah yang sudah tayang di media siber.

“Bahkan, berita yang sama sudah dikirim ke media cetak tempatnya bekerja,” sebut Nasir Nurdin.

Dari laporan Jurnalisa, dirinya sudah melakukan tugas sebagai wartawan sesuai kode etik jurnalistik atau KEJ.

Dia juga sudah meminta konfirmasi kepada para pihak terkait yang diberitakan itu, jelas Nasir.

Berdasarkan laporan Jurnalisa ke polisi, pengancaman berawal pada Kamis (10/11) sekira pukul 15.30 WIB, Jurnalisa dalam kapasitasnya sebagai wartawan melakukan meliput pembangunan Rejewali.

Selanjutnya Jurnalisa membuat berita terkait pembangunan fisik tersebut dan mengirim ke harian cetak.

Berita itu juga disiarkan media siber berjudul Proyek Pengerjaan Rejewali Ketol Diduga Dikerjakan Asal Jadi dan Lambat, Sangat Fantastis.

Beberapa jam setelah berita disiarkan, Jurnalisa kedatangan tamu di rumahnya Dusun Kemala Pangkat, Kampung Kemili, Kecamatan Bebesen, Tengah pada Kamis (10/11) malam.

Yang bersangkutan membuka pintu rumah dan melihat ada dua pria yang dikenalnya berinisial Am dan Rah. Jurnalisa lalu mempersilakan kedua tamu itu masuk.

Namun Am dan Rah seketika berteriak-teriak sambil mengatakan tidak tahu kau dengan siapa kau berurusan”.

Dalam laporan Jurnalisa, lelaki berinisial Am saat itu mengangkat tangannya hendak memukul dirinya.

Namun, Jurnalisa mencoba menenangkan, sabar, sabar, ada apa ini ada apa ini Am”

Bukannya tenang, malah Am berulang kali mengatakan kubunuh nanti kamu”.

Tidak lama berselang, tetangga Jurnalisa berdatangan. Setelah ramai-ramai orang, Am dan Rah langsung pergi dari rumah Jurnalisa. (red/adm)

Google News Satujuang

Dapatkan update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *