Satujuang- Persaingan ketat para kandidat calon kepala daerah (Cakada) di berbagai wilayah di Indonesia jelang Pilkada 2024 kian hari kian nampak.
Begitupun di Provinsi Bengkulu, gejolak aksi dukung mendukung Cakada mulai ramai dibicarakan, baik di ruang publik maupun di media sosial, perdebatan siapa yang menang pun tak ter elakkan.
Jelang Pilkada 2024, ada pesan menarik yang disampaikan oleh Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan (Zulhas) kepada para Cakada PAN di seluruh Indonesia, termasuk di Bengkulu.
“Tadi saya minta nanti yang diusung PAN, tolong gubernur, bupati, wali kota, kita usung semangatnya harus sama seperti Pak Jokowi, Pak Prabowo. Apalah artinya sakit hati, apalah artinya cuman dihina, demi kepentingan kemajuan Indonesia yang besar gitu. Itu pesan saya,” kata Zulhas kepada wartawan usai acara Bintek dan Rakornas PAN di JS Luwansa, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (10/5/24) dikutip dari detik.com.
Dalam penyampaiannya, Zulhas menyinggung sikap Jokowi yang menarik Prabowo sebagai menterinya meski pernah menjadi rival politik saat pilpres.
“Pertama kita minta contohlah Pak Jokowi, Pak Prabowo, dulu Bung Karno turun nggak enak, Pak Harto nggak enak, Gus Dur nggak enak. Lihat hubungannya Pak Prabowo, Pak Jokowi, Pak Prabowo kalah ditarik, kerja sama yang luar biasa. Sekarang bisa bareng-bareng akrab, jadi pergantian keberlanjutan kepemimpinan mulus, ini akan membawa manfaat yang besar bagi kemajuan Indonesia,” ujarnya.
Dalam pidatonya di acara Bimtek dan Rakornas PAN, Zulhas juga mengatakan pada Pilkada 2024 ini, PAN tidak cukup sendiri. Dan dalam keputusannya nanti ia mengatakan sama sekali tidak ada urusan pribadi, tapi yang terbaik untuk Indonesia.
Seperti diketahui, pada Pilkada Bengkulu 2020 lalu persaingan antara Rohidin Mersyah yang diusung Golkar dengan Helmi Hasan yang diusung PAN berlangsung sangat ketat layaknya Jokowi dengan Prabowo.
Jumlah perolehan suara dua kandidat tersebut waktu itu terbilang tipis. Pada Pilkada 2020 itu Rohidin Mersyah diputuskan KPU menang mengalahkan Helmi Hasan yang merupakan adik kandung Zulhas.
Pasangan Rohidin Mersyah-Rosjonsyah akhirnya dilantik menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Bengkulu mengalahkan 2 pasangan lainnya.
Namun bedanya, usai Pilpres 2019, Jokowi sebagai Presiden terpilih kala itu menggaet Prabowo untuk menjadi menteri di kabinetnya dan bekerja sama. Nampak jelas keselarasan antara dua orang putra terbaik Indonesia itu selama kepemimpinan Jokowi sebagai Presien RI.
Sementara di Bengkulu terjadi sebaliknya, antara Rohidin Mersyah yang menjadi Gubernur terpilih dengan Helmi Hasan yang kembali menjadi Walikota Bengkulu justru semakin nampak persaingan politiknya.
Berdasarkan pernyataan Zulhas dalam Bimtek dan Rakornas PAN itu, muncul pertanyaan apakah pernyataan Zulhas ini merupakan sinyal untuk berkoalisinya Partai Golkar dan PAN pada Pemilihan Gubernur Bengkulu di 2024 ini?.
Jika dihubung-hubungkan dengan pernyataan Helmi Hasan yang menyebut tidak akan maju calon Gubernur jika PAN tidak berhasil meraih minimal 7 kursi di DPRD Provinsi Bengkulu, hal tersebut bisa saja terjadi.
Namun, semua itu belum bisa disimpulkan dan kemungkinan-kemungkinan lainnya termasuk akan kembali hadap-hadapan di Pilkada 2024 ini seperti Pilkada 2019 lalu pun tetap bisa saja terjadi lagi. (Red)