Kota Batu Gelar Wayang Kulit “Semar Mbangun Kayangan”

Avatar Of Arief
Kota Batu Gelar Wayang Kulit
Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, Ahmad Basarah menghadiri pagelaran Wayang Kulit dengan Lakon Semar Mbangun Kayangan, di hal. Parkir Balaikota Among Tani, Kota Batu

– Memperingati HUT ke-21 , digelar pagelaran wayang kulit yang dibawakan oleh Ki Dalang Dr. Supriyanto, SH, MH, dengan lakon “Semar Mbangun Kayangan”, di halaman Balaikota Among Tani , Rabu (16/11/22).

Pagelaran ini dihadiri oleh Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Republik , Ahmad Basarah, Direktur Hak Cipta Kemenkumham RI, Anggoro Dasananto.

Kota Batu Gelar Wayang Kulit &Quot;Semar Mbangun Kayangan&Quot;

Kemudian , Wakil , Forkopimda , PHRI, Tokoh Penghayat, Tokoh Masyarakat dan pegiat seni .

Sebelum pagelaran wayang digelar, ada berbagai rangkaian acara kebudayaan yang ditampilkan, mulai dari pagelaran Mocopat Idol 2, eksebisi Mocopat 24 lurah dan kepala desa se-, tarian dan berbagai pagelaran seni lainnya.

Baca Juga :  Hari Paliatif Sedunia, Wali Kota Batu Apresiasi Tim Relawan

Dalam acara ini juga dilaksanakan pengukuhan pengurus Persatuan Penggiat Seni Mocopat oleh , Dewanti Rumpoko, penyerahan simbolis Hak Kekayaan Intelektual Mocopat Idol dari Kementerian dan HAM RI, serta pemberian insentif kepada juru pelihara punden se-.

Ketua Hari Jadi , Ahmad Dahlan, menyampaikan bahwa peringatan ini merupakan momen untuk bangkit dalam sektor pariwisata, dan sehingga tercapai kesejahteraan masyarakat .

Dalam sambutannya, menjelaskan bahwa perjalanan selama 21 tahun tidaklah mudah. Semuanya tidak akan berjalan tanpa dukungan dan kerjasama dari seluruh pihak dan warga .

Baca Juga :  BPJamsostek Kota Batu dalam Peringatan HUT ke-45 Tahun Bagikan Beasiswa

“Tahun ini, Saya dan Bapak Wakil Wali Kota akan selesai tugasnya tahun ini. Saya titip kepada seluruh masyarakat dan stakeholder untuk terus mendampingi dan menjadikan sebagai kebanggaan. Semoga seterusnya, akan terus mendapatkan WTP dan semakin maju,” ucap Dewanti.

Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik , Ahmad Basarah, dalam sambutannya menyampaikan bahwa telah berhasil melestarikan dan melindungi kebudayaan asli yang ada melalui berbagai acara dan promosi wisatanya.

“Kalau asli tidak dilindungi dan tidak dilestarikan, akan tergerus oleh budaya-budaya asing. Terima kasih kepada Bu Wali Kota dan Bapak Wakil Wali Kota yang telah menjalankan tugas hingga saat ini, dan berhasil melindungi budaya asli ,” kata Ahmad Basarah.

Baca Juga :  Kades Karangrejo Janji Gunakan 30 Persen Waktu Kerjanya Turun Lapangan

Selanjutnya menyerahkan gunungan wayang sebagai simbol dimulainya pagelaran wayang kulit oleh Ki Dalang Dr. Supriyanto, SH, MH.

Dalam lakon “Semar Mbangun Kayangan”, ketokohan semar digambarkan sebagai simbol wong cilik atau rakyat jelata yang mencoba membangun kayangan.

Kayangan yang dimaksud oleh Semar bukanlah istana megah (kekuasaan), melainkan untuk mengembalikan sikap pemimpin untuk berorientasi pada rakyatnya.

Dimana pemimpin harus memiliki rasa asah, asih, asuh, ngopeni (memelihara) dan ngayemi (memakmurkan). Tujuannya untuk terciptanya negeri makmur, adil, sejahtera, sentosa, dan gemah ripah loh jinawi (diskominfo/dws).

Google News Satujuang

Dapatkan update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News