Hukum  

Ormas Projamin Minta Kejari Audit Anggaran Dana Bumdes

Avatar Of Arief

Mukomuko – Ketua Dewan Perwakilan Wilayah (DPW)  organisasi masyarakat Pro Ma'ruf Amin (Projamin) Provinsi , Nurul Huda Muchtar, meminta Kejari untuk mengaudit dana  yang modal penyertaannya bersumber dari Dana Desa (DD) di berbagai pedesaan di wilayah Kabupaten dan kota se- Provinsi .

Nurul mengatakan, dasar meminta Kejari untuk mengaudit dana di berbagai desa yang ada di sejumlah Kabupaten dan kota Provinsi , setelah beberapa bulan terakhir ini Lembaganya telah mengikuti kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) penggunaan dana desa (DD) bersama dengan  tim Monev yang terdiri dari  3 (tiga ) institusi yakni, , Kepolisian dan di beberapa wilayah kecamatan, Kabupaten Mukomuko, Provinsi .

Ormas Projamin Minta Kejari Audit Anggaran Dana Bumdes

Nurul menambahkan, melalui kegiatan Monev tersebut pihaknya mengetahui bahwa perjalanan di di berbagai desa Provinsi   tidak sedikit yang bermasalah.

Pasalnya kata Nurul, selain memeriksa penggunaan pembangunan fisik, tim Monev juga memeriksa adminitstrasi laporan pertanggungjawabam keuangan  termasuk laporan  penggunaan dana yang modal penyertaannya bersumber dari DD.

Baca Juga :  Ketua DPRD Benteng Minta Pemkab Segera Tindaklanjuti Polemik Lahan PT BIO

Dimana kata Nurul, setiap pemeriksaan pada Monev itu hasilnya dicatat kemudian catatan itu dipaparkan kembali  kepada pihak desa selaku pengguna DD tersebut.

Ia mengatakan, dalam hasil kegiatan Monev tersebut, sebagian besar adalah masalah Pengelolaan Dana .

“Tidak sedikit yang ditemukan masih  jalan di tempat dan ada juga ketidak jelasan Pengurus bahkan ada pengurus yang sudah bertahun-tahun terbentuk tetapi dana juga sudah tahunan disilpakan,” tegas Nurul.

Nurul, mengatakan, diduga kuat  penyebab kekacauan pengelolaan dana yang paling mendasar adalah faktor SDM para Pengurus yang tidak sesuai Jabatan yang di emban, sehingga dalam mengelola Jenis usaha yang telah di sepekati tidak berhasil alias gagal.

Baca Juga :  Bawa Miras Ratusan Botol, Mobil Pickup Plat Palembang Diamankan Polisi

“Persoalan Dana , khususnya di desa-desa Kabupaten Mukomuko iini perlu menjadi perhatian pimpinan daerah, dalam hal ini Bupati Mukomuko agar supaya segera memerintahkan Inspektorat atau mendesak Kejari untuk mengaudit dana   yang diduga bermasalah di berbagai desa di Kabupaten Mukomuko ini,” pinta Nurul.

Dan kalau hal ini tidak ada pembinaan yang baik tidak menutup kemungkinan nurul akan melanjutkan dengan meminta audit BPK secara khusus masuk ke desa desa yang hampir 30 persen bermasalah.

Lebih jauh disampaikan Nurul, saat mengikuti kegiatan Monev DD sebagian besar belum ada   dampak signifikan yang dihasilkan untuk kesejahteraan masyarakat setempat.

Justru diduga dana dibuat sebagai ladang Korupsi untuk kepentingan pribadi oleh oknum tertentu.

“Memang sih, dari sekian banyak desa yang mengelola di Kabupaten Mulomuko sudah ada beberapa desa diantaranya yang sudah berjalan dan berhasil tapi jumlahnya masih sedikit” ungkap Nurul.

Baca Juga :  Aksi Lempar Batu di Jalan Tol, Polres Semarang Buru Pelaku

Bahkan ada juga desa yang Bumdesnya sudah lama terbentuk, akan tetapi belum juga dioperasikan, sementara dananya sudah di luncurkan dari Dana Desa.

“Dan ketika di pertanyakan keberadaan uang tersebut pengurus Bumdes menjawab belum tau pasti secara rinci lucunya lagi pengurus baru terbentuk padahal pengurus Bumdes lama belum mengundurkan diri, kan lucu,” cetus Nurul.

Ia mengatakan, sebagai organisasi mitra negara akan terus melakukan monitoring di tiap kecamatan dan kabupaten provinsi , agar pengguna yang bersumber dari APBN ini benar di rasakan oleh masyarakat bukan dirasakan oleh oknum pengguna .

“Bila perlu  pengurusnya dipenjarakan jika terbukti meyalahgunakan dana Bumdes tersebut,” pungkas Nurul. (red/zul)

Google News Satujuang

Dapatkan update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News