Satujuang- Asisten SDM Kapolri, Irjen Pol Dedi Prasetyo mengumumkan rencana perekrutan besar-besaran dalam Polri dengan target merekrut 10.000 anggota baru.
Dilansir dari antara, anggota baru ini nantinya untuk ditempatkan di jajaran Polda Papua, yang tersebar di empat provinsi di Tanah Papua.
“Perekrutan ini akan dilaksanakan dari tahun 2024 hingga tahun 2028, dimulai dengan rencana penerimaan 2.000 orang pada tahun 2024,” ungkap Dedi.
Dimana mereka nantinya akan menjalani pendidikan di Sekolah Polisi Negara (SPN) yang ada di Pulau Jawa.
Dedi menekankan pentingnya sosialisasi penerimaan ini oleh Kapolres di Tanah Papua, mengingat akan melibatkan tidak hanya Orang Asli Papua (OAP) tetapi juga anak-anak yang lahir dan besar di wilayah tersebut.
“Setelah pendidikan selama lima bulan di berbagai SPN di Pulau Jawa, para rekrutan akan ditugaskan sementara di wilayah tersebut untuk pemantapan sebelum dipindahkan kembali bertugas di Tanah Papua,” imbuh Dedi.
Penerimaan ini khususnya ditujukan bagi anak-anak OAP dan yang lahir di Tanah Papua untuk mengurangi anggota Polri yang meminta pindah keluar dari wilayah tersebut.
Dedi juga menjelaskan bahwa dari 2.000 personel yang direkrut, akan ada 150 paramedis, terutama tenaga dokter, bekerja sama dengan Universitas Cenderawasih (Uncen).
“Jumlah anggota Polri secara rasio di wilayah Polda Papua terbilang cukup, namun karena luasnya wilayah, jumlah tersebut masih kurang,” kata Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius Fakhiri menambahkan.
Hal ini menyebabkan keterbatasan jumlah Polsek, bahkan ada Polres yang hanya memiliki satu atau dua Polsek, seperti Polres Nduga dan Polres Puncak.
Fakhiri berharap penambahan jumlah anggota Polri di wilayah tersebut akan memperpendek jangkauan pelayanan ke masyarakat yang meliputi Provinsi Papua, Papua Pegunungan, Papua Tengah, dan Papua Selatan.(nt)