2 Tahanan Palestina Beberkan Penyiksaan Israel, Menyulut Protes Internasional

Avatar Of Tim Redaksi
Dugaan Pemasok Senjata Bagi Hamas, 2 Negara Ini Dicurigai Israel 2 Tahanan Palestina Beberkan Penyiksaan Israel, Menyulut Protes Internasional Terkait Kesepakatan Di Jalur Gaza, Netanyahu Hadapi Tekanan Sayap Kanan
Perdana menteri Israel, Benjamin Netanyahu

Satujuang- 2 tahanan yang baru saja dibebaskan, memberikan laporan yang menggemparkan tentang penyiksaan yang mereka alami oleh tentara .

Dilansir dari VOA, meskipun militer dengan tegas membantah tuduhan ini, para tahanan yang baru saja dibebaskan menunjukkan bukti fisik berupa memar dan bekas pukulan pada tubuh mereka.

2 Tahanan Palestina Beberkan Penyiksaan Israel, Menyulut Protes Internasional

Dalam kesaksian mereka, mereka mengungkapkan bahwa selama masa penahanan, mereka tidak hanya diperlakukan dengan tidak manusiawi, tetapi juga dihadapkan pada kondisi yang sangat dingin dan serangan fisik yang brutal.

Baca Juga :  Bupati Lingga Jamin Program Sagusabu Akan Di Fasilitasi Pemerintah

Beberapa tahanan, seperti Nayef Ali, 22 tahun, memberikan kesaksian dramatis tentang perlakuan yang tidak manusiawi selama penahanannya di fasilitas .

Dikatakan bahwa tangan mereka diikat di belakang punggung selama dua hari tanpa makan atau minum, dan mereka dilarang menggunakan toilet.

Baca Juga :  Gelar Linmas, Polres BS dan Satpol PP Latihan Bersama

Selain itu, mereka mengalami pemukulan yang berkelanjutan. Kondisi buruk ini, bersama dengan klaim penyiksaan lainnya, menambahkan ketegangan pada situasi yang sudah memanas di kawasan tersebut.

Kecaman internasional semakin membesar ketika merebaknya rekaman video yang menunjukkan tahanan telanjang dengan mata ditutup dan tangan terikat.

Rekaman tersebut telah menciptakan gelombang protes yang luas, dengan tuntutan agar pihak bertanggung jawab atas perlakuan yang melanggar hak asasi manusia.

Baca Juga :  Pakar IT SEVIMA : Jika Tak Mau Bangkrut, Kampus Harus Digitalisasi

Sementara itu, tentara menyatakan bahwa mereka sedang menyelidiki kematian tahanan yang disebut sebagai “ di pusat penahanan militer,” menambah kompleksitas dalam dinamika ketegangan di wilayah tersebut.

Google News Satujuang

Dapatkan update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News