Ekbis  

Akibat Gelombang Panas, Harga Batu Bara Terus Melambung Tinggi

Avatar Of Tim Redaksi
Akibat Gelombang Panas, Harga Batu Bara Terus Melambung Tinggi
Batu Bara

– Harga batu bara terus melambung ditopang oleh proyeksi kenaikan permintaan akibat gelombang panas di sejumlah negara.

Pada perdagangan Selasa (18/7/23), harga batu bara ICE Newcastle kontrak Agustus ditutup di posisi US$ 138,05 per ton.

Akibat Gelombang Panas, Harga Batu Bara Terus Melambung Tinggi

Harganya melonjak 3,02%. Posisi penutupan pada hari ini adalah yang tertinggi dalam tujuh hari perdagangan terakhir.

Penguatan hari ini memperpanjang tren positif pasir hitam yang terus menguat sejak Jumat pekan lalu.

Dalam tiga hari terakhir, harga batu bara sudah terbang 8,6%.
Kondisi ini berbanding terbalik pada pekan-pekan sebelumnya di mana harga batu bara terus tersungkur karena melemahnya permintaan.

Harga batu bara menguat tajam ditopang ekspektasi kenaikan permintaan setelah gelombang panas melanda banyak negara.

Baca Juga :  Sosok Peretas Bjorka Berhasil Diungkap, Ini Kata Mahfud

Gelombang panas akan membuat permintaan listrik untuk pendingin ruangan meningkat.

Pembangkit listrikpun membutuhkan lebih banyak pasokan energi, termasuk batu bara, untuk meningkatkan produksi.

Otoritas pada Senin (17/7/2023) menyebut adanya ‘neraka', di mana suhu telah mencapai rekor 52,2 derajat Celcius (126 derajat Fahrenheit) di barat laut negara itu selama akhir pekan.

Rekor suhu tinggi sebelumnya tercatat 50,6 derajat Celcius ditetapkan pada Juli 2017 silam. Suhu permukaan mencapai 80 derajat Celcius di beberapa bagian Turpan pada hari Minggu pekan lalu.

Sejumlah negara Eropa juga melaporkan kenaikan suhu secara signifikan. Suhu di selatan Prancis sudah mencapai 29,5 derajat Celcius.

Baca Juga :  Dukung Tumbuh Kembang Anak, Lion Parcel Donasi Mainan Edukasi ke Bengkulu Selatan

The World Meteorological Organization memperkirakan suhu di Italia, Spanyol, dan Yunanni akan menembus di atas 40 derajat Celcius dalam waktu dekat.

Suhu di Sardinia dan Sisilia, Italia, bahkan sudah menembus 46 derajat Celcius pada Selasa (18/7).

Selain permintaan pendingin yang melonjak, gelombang panas juga akan membuat permukaan sungai di Eropa, termasuk Rhine, mengering.

Padahal, sungai menjadi salah satu urat nadi pengiriman barang. Jika permukaan sungai mengering maka pengiriman barang seperti batu bara akan terganggu sehingga pasokan berkurang dan harga akan naik.

Baca Juga :  Tinjau Pasar Minggu, Kapolri Pastikan Stok Minyak Curah Aman

Kenaikan harga batu bara juga ditopang oleh melonjaknya sumber energi lainnya seperti dan alam.

Batu bara adalah sumber energi alternatif bagi minyak dan sehingga harganya saling mempengaruhi.

Harga , baik brent dan WTI, terbang 2% pada hari ini. Sementara itu, harga alam Eropa EU Dutch TTF (EUR) terbang 7,8% kemarin ke 27,07 euro per mega-watt hour (MWh).

Harga melonjak sebagai dampak penutupan fasilitas Nyhamma di Norwegia serta kekhawatiran jika akan menghentikan pasokan .(CNBC)

Google News Satujuang

Dapatkan update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News