Satujuang- Pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa Nusantara (BEM Nus) Wilayah Aceh menggelar Fokus Group Discussion (FGD) di Aula Hermes Palace Hotel.
“Kami menolak terhadap kedatangan mereka karena menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat,” ungkap Ketua Korda BEM Nus Aceh, Muhammad Khalis, Rabu (20/3/24).
Sebelumnya, pada Desember 2023, BEM Nus Aceh telah melakukan aksi unjuk rasa sebagai bentuk protes terhadap lambannya tanggapan pemerintah terhadap isu Rohingya.
Khalis, menegaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menyatukan pandangan antara pemerintah, masyarakat, dan mahasiswa dalam menanggapi isu kedatangan Rohingya serta untuk menemukan solusi yang tepat.
“Kami meminta agar pemerintah melalui instansi keimigrasian untuk memulangkan Rohingya yang telah masuk ke Aceh guna menghindari gangguan yang lebih besar di tengah masyarakat,” imbuh Khalis.
Mereka berharap dapat mencapai kesepakatan bersama untuk menangani masalah ini secara efektif.
Selain itu, pihaknya juga memberikan dukungan kepada pihak kepolisian untuk mengungkap dan menuntaskan kasus-kasus terkait, demi terciptanya kedamaian bagi masyarakat Aceh.
Kegiatan FGD ini dihadiri oleh sejumlah tokoh nasional dan akademisi hukum, seperti Prof. Dr. Hikmahanto Juwana (Rektor Universitas Jenderal Achmad Yani), Dr.M.Gaussyah (Dekan Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala), dan Saffar Muhammad Godam (Direktur Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian Kemenkumham RI).
Selain itu hadir pula para tokoh dan pejabat penting seperti PJ Gubernur Aceh, Kapolda Aceh, Pangdam, dan kepala instansi terkait lainnya.(NT/Adam)