Cuaca Tak Mendukung, Nelayan Bengkulu Terpaksa Tak Melaut

Avatar Of Wared
Cuaca Tak Mendukung, Nelayan Bengkulu Terpaksa Tak Melaut
Kapal Nelayan Tak Melaut

Satujuang.com buruk yang melanda perairan di wilayah menyebabkan beberapa hari lalu menyebabkan sejumlah di Kelurahan Malabero, Kecamatan Teluk Segara, tidak melaut.

“Hujan dan angin kencang melanda sehingga kami tidak bisa melaut untuk sementara waktu,” kata salah satu tradisional Malabero Zulkoto di , Kamis (19/8/21).

Cuaca Tak Mendukung, Nelayan Bengkulu Terpaksa Tak Melaut

Meskipun Malabero sangat bergantung dari hasil laut, namun karena kondisi tidak mendukung sehingga pihaknya tidak bisa berbuat apa-apa.

Ia mengatakan bahwa tinggi gelombang beberapa hari ini mencapai 2,5 meter yang membuat takut untuk pergi melaut.

“Kami mengutamakan keselamatan meskipun kami makan apa yang ada, dari pada melaut dengan yang buruk,” ujarnya.

Baca Juga :  HPN Mukomuko, PWI, SMSI, JMSI dan Ambo Santuni 40 Anak Yatim

Lanjut Zulkoto, jika dipaksa untuk pergi melaut juga percuma, sebab hasil tangkapan tidak terlalu banyak atau sekitar 10 sampai 20 kg saja dan hal tersebut tidak ada untungnya.

Untuk memanfaatkan waktu luang, memperbaiki peralatan melaut seperti menata jaring dan memperbaiki mesin.

Disisi lain, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan bahwa kondisi pasang surut air laut disebabkan karena adanya gravitasi dari bulan.

“Dimana kalau pasang naik berarti gaya gravitasi bulan lebih besar dari pada gravitasi bumi begitu juga sebaliknya dan hal ini berlangsung secara periodik,” terang Kasi Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Fatmawati Anang Anwar.

Baca Juga :  Dugaan Mafia Tanah di Bentiring Masuk Tahap Penyelidikan

Ia menjelaskan bahwa penyebab terjadinya ombak disebabkan dua faktor yaitu faktor angin dan luasan hamparan laut yang terhempas oleh angin itu sendiri.

Angin tersebut akan berbanding lurus apabila semakin kencang angin dan semakin luas hamparan laut yang terhempas angin tersebut maka akan semakin besar ombaknya.

Saat ini diperkirakan tinggi gelombang yang terjadi dengan ketinggian sedang yaitu 1,25 meter hingga 2,5 meter dan angin bertiup dari barat laut – utara dengan kecepatan 2.10 knot.

Baca Juga :  Bupati Bengkulu Selatan Gusnan Mulyadi menerima Kunjungan Kerja Bupati Seluma

“Untuk 3 hari kedepan diperkirakan tinggi gelombang bervariasi antara rendah hingga sedang 0,5 sampai 2,5 meter dengan kecepatan angin antara 4 – 20 knots,” jelasnya.

Kemudian untuk potensi air laut naik, biasanya terjadi ketika bulan purnama yaitu bagian bumi yang menghadap bulan akan mengalami pasang naik tertinggi sedangkan bagian bumi yang membelakangi bulan mengalami surut terdalam.

Anang berharap bagi yang menggunakan perahu kecil harus berhati-hati sebab tinggi gelombang sangat bervariasi sehingga mempengaruhi luas wilayah tangkapan yang tersedia di laut. (antaranews)

Google News Satujuang

Dapatkan update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News