Satujuang– Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN, Agung Wicaksono, membantah kesalahpahaman mengenai proyek IKN.
“Proyek IKN tidak hanya untuk PNS. Fasilitas di IKN, seperti proyek rumah susun ASN senilai Rp.1.488 triliun, dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat,” kata Agung dilansir dari Okezone, Sabtu (16/12/23).
Hutama Karya menerapkan teknologi digital konstruksi untuk menciptakan smart building di IKN, dengan struktur aluminium formwork dan fasilitas umum seperti tempat olahraga.
Proyek ini diharapkan memberikan kenyamanan bagi ASN yang mulai bekerja di IKN pada 2024.
“Fasilitas di IKN, termasuk layanan kesehatan, tidak hanya untuk ASN. Layanan kesehatan di IKN akan memiliki standar di atas rata-rata, menarik warga dari luar IKN,” imbuh Agung.
Selain itu, IKN akan dilengkapi dengan fasilitas lain seperti hotel, shopping mall, dan ruang terbuka hijau.
Biaya konstruksi IKN yang tinggi disebabkan oleh pembangunan massif dan kebutuhan material yang meningkat, dengan material harus didatangkan dari luar wilayah IKN.
“Konsep pembangunan IKN yang berkomitmen untuk menjadi green area mengakibatkan moratorium terhadap pertambangan di dalam IKN,” pungkasnya.(NT)