Satujuang- Gunung berapi di lepas pantai Jepang baru-baru ini meletus, menciptakan pulau baru selatan Pulau Iwoto.
Dilansir dari BBC, meskipun menjadi sorotan internasional, banyak warga Jepang yang kurang memperhatikan peristiwa ini.
Jepang, dikenal sebagai negara paling seismik di Bumi, memiliki sekitar 10% gunung berapi aktif global dan mengalami sekitar 1.500 gempa bumi setiap tahun.
Pulau baru ini, berdiameter 100 meter, muncul akibat letusan dahsyat gunung berapi bawah laut.
Meskipun Jepang merupakan laboratorium geologi yang terus berubah, dengan lebih dari 14.000 pulau, kehidupan di atas jalur patahan aktif tidak selalu mudah.
Sejarah bencana alam, termasuk Gempa Besar Kanto 1923 dan gempa bumi dan tsunami 2011, telah menciptakan rasa ketahanan dan penghargaan terhadap alam di masyarakat Jepang.
Frasa “shou ga nai” mencerminkan sikap Jepang terhadap situasi sulit: kita tidak dapat mengendalikan lingkungan, tetapi kita dapat mengendalikan reaksi terhadapnya.
Filosofi Jepang, seperti “mono-no aware,” menekankan penerimaan terhadap kefanaan. Budaya Shinto dan Buddha, yang menghormati alam, membentuk landasan kepercayaan ini.
Meskipun pulau baru ini terlihat dari luar angkasa, belum jelas apakah akan tetap ada, berkembang, atau hilang.
Dalam negara yang terus berubah dan tumbuh, satu hal pasti: pulau terbaru di Jepang bukanlah yang terakhir.