Hadapi Globalisasi, Universitas Moestopo dan Kemendes Kolaborasi Dorong Kerja Sama

Avatar Of Tim Redaksi

– Kerja sama desa telah menjadi kunci penting dalam mempromosikan pembangunan berkelanjutan dan meningkatkan kualitas hidup di seluruh dunia.

Dalam bertajuk ‘Kerja Sama Desa dalam Konteks Global' yang digelar Universitas Prof.Dr.Moestopo (Beragama), Wamendes PDTT, Paiman Raharjo menyampaikan pandangannya mengenai hal ini.

Hadapi Globalisasi, Universitas Moestopo Dan Kemendes Kolaborasi Dorong Kerja Sama

Paiman Raharjo menyatakan bahwa kerja sama antar desa dalam skala internasional mampu menciptakan dampak positif dan berkelanjutan di tengah tantangan global seperti perubahan , kemiskinan, dan krisis .

Kementerian Desa (Kemendes), Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi memiliki visi untuk mewujudkan yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong royong.

Baca Juga :  Gudang Jagung Terbakar, 3 Menit Berhasil Dipadamkan Damkar

Untuk mencapai visi tersebut, yang cukup besar telah disalurkan. Ini adalah komitmen untuk pembangunan desa yang mandiri dan maju.

Pada tahun 2022, mencapai Rp.68 triliun dan diperkirakan akan terus meningkat menjadi Rp.70 triliun di 2023 dan Rp.84 triliun di 2024.

Dalam era globalisasi ini, integrasi harus diciptakan. Pendekatan Triple Track Strategy, yaitu strategi pro-growth, pro-job, dan pro-poor, harus dilakukan untuk mewujudkan pembangunan dan pemerataan desa secara kebersamaan.

Baca Juga :  70 Siswa Bintara SPN Betung Resmi Mengikuti Latja di Polres Musi Banyuasin

Dalam konteks global, hubungan interdependency tercipta antara aktor Hubungan Internasional dengan organisasi, non-organisasi, atau aktor substate.

Untuk mempersiapkan desa menuju era globalisasi, selain mencapai 18 fokus SDGs Desa, perlu dilakukan optimalisasi potensi desa dengan konsep ‘One Village, One Product' (OVOP).

Jejaring antar desa, baik di dalam maupun di luar negeri, juga perlu dibuka untuk meningkatkan pengetahuan kepala desa, pengembangan potensi, dan hubungan antar desa.

Desa juga dapat memanfaatkan teknologi dengan membangun ekosistem desa digital yang terintegrasi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, penciptaan lapangan kerja, dan pendapatan asli desa.

Baca Juga :  Pemilu 2024, Komisi C DPRD Jateng Sosialisasikan Penguatan Demokrasi

Dengan memanfaatkan ekosistem desa digital, desa dapat memasarkan hasil , perikanan, atau , mengembangkan potensi , meningkatkan inklusivitas keuangan, meratakan logistik, dan meningkatkan informasi dan .

Desa digital dapat menjadi penggerak desa, agregator dan integrator produk rakyat, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia untuk menghadapi globalisasi.(rls)

Google News Satujuang

Dapatkan update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News