Satujuang– Lonjakan harga pangan beras, selalu menjadi permasalahan yang muncul menjelang akhir tahun dan berlanjut hingga awal tahun.
Dilansir dari Republika, menurut Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Mohammad Faisal, kenaikan harga beras karena berkurangnya pasokan akibat masa antara dua musim panen.
“Produksi beras menurun setelah musim panen gadu pada September, dan musim panen raya baru dimulai pada Februari,” ujar Faisal.
Stok juga mengalami penurunan, sedangkan permintaan, terutama menjelang akhir tahun, meningkat, sehingga harga beras pun cenderung naik pada periode tersebut.
Faisal menekankan pentingnya pemerintah untuk memastikan ketersediaan pasokan beras.
“Diperlukan optimalisasi mobilisasi pasokan dari dalam negeri, mengingat adanya perbedaan waktu panen dan variasi stok beras di berbagai daerah,” imbuhnya.
Bank Indonesia (BI) juga memberikan penjelasan mengenai kenaikan harga beras dalam beberapa bulan terakhir.
Deputi Gubernur BI, Aida S. Budiman, menyebut bahwa kenaikan tersebut disebabkan terutama oleh penurunan pasokan beras akibat pola musiman dalam tanaman padi dan produksi domestik yang di bawah target karena dampak kekeringan.
“Pasokan beras saat ini masih bergantung pada sisa stok dari panen raya dan panen gadu sebelumnya, serta produksi yang terbatas di beberapa wilayah,” terang Aida.
Kondisi pasokan yang terbatas ini telah mendorong kenaikan harga gabah, baik di tingkat petani maupun penggilingan.
Harga gabah di tingkat petani pada Oktober 2022 meningkat menjadi Rp 6.851 per kilogram, naik 5,16 persen dari bulan sebelumnya.
Sementara itu, harga gabah di tingkat penggilingan pada Oktober 2023 meningkat menjadi Rp 7.818 per kilogram, naik 4,26 persen dari bulan sebelumnya.
Berdasarkan pemantauan harga dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PHIPS) BI per 3 November 2023, harga beras medium mengalami kenaikan sebesar 1,43 persen secara bulanan.
Rata-rata nasional harga beras medium mencapai Rp 13.900 per kilogram, sementara harga beras premium pada Oktober 2023 mencapai Rp 15.700 per kilogram, naik sebesar 1,25 persen dari bulan sebelumnya.