Satujuang- IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup menguat 0,96% pada 7.187,85 poin, dipicu optimisme pasar terhadap soft landing The Fed.
Dilansir dari antara, sentimen positif global, terutama potensi penerapan kebijakan tersebut, memberikan dorongan positif pada IHSG.
Analis Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, menyebut bahwa penguatan IHSG dipengaruhi oleh apresiasi pasar terhadap penurunan imbal hasil (yield) US Treasury note 10 year.
The Fed memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuannya di 5,5% pada FOMC Meeting Desember 2023.
Pasar memperkirakan kemungkinan penurunan suku bunga acuan oleh The Fed pada tahun depan.
Di dalam negeri, Bank Indonesia (BI) akan menggelar RDG untuk menentukan kebijakan moneter, dengan perkiraan bahwa BI tidak akan mendahului penurunan suku bunga acuan dari The Fed.
IHSG dibuka menguat dan bertahan di zona positif sepanjang sesi perdagangan saham.
Berdasarkan IDX-IC, sektor kesehatan memimpin kenaikan, diikuti sektor energi dan teknologi. Sebaliknya, sektor infrastruktur dan industri mengalami penurunan.
Saham-saham seperti KAEF, IRRA, PEHA, ITMA, dan UDNG mengalami penguatan, sementara WIIM, PBSA, OLIV, MKTR, dan RAAM mengalami pelemahan.
Frekuensi perdagangan mencapai 1.149.783 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan senilai Rp9,91 triliun.
Di pasar saham regional Asia, Nikkei menguat 1,41%, Hang Seng melemah 0,75%, Shanghai menguat 0,05%, dan Strait Times menguat 0,11%.