Satujuang.com– Jadi korban tabrak lari, pengungkapan kasus nenek Saldiah (83) dan cucunya Tiara yang mengendarai motor Revo terkesan ditutup-tutupi.
Kecelakaan tragis oleh pengendara mobil Fortuner hitam pada tanggal 26 Agustus lalu ini menyebabkan kaki nenek Saldiah patah.
“Keluarga kami telah melaporkan insiden ini kepada polisi sekitar 2 minggu yang lalu, tetapi kasusnya masih dalam tahap penyelidikan,” ujar Anak korban, Bustami, Selasa (12/9/23).
Dijelaskan Bustami, kronologi kejadian berawal dari Tiara dan neneknya, Saldiah, yang tinggal di Jalan Puteri Gading Cempaka, Kelurahan Penurunan Kota Bengkulu tengah melintas di Jalan Bumi Ayu menuju simpang Kandis.
Saat itu, sebuah mobil Fortuner meluncur dari arah simpang Bumi Ayu menuju Pagar Dewa dan saat mobil Fortuner membelok, tragisnya, mobil itu menabrak motor Tiara dan neneknya lalu melarikan diri.
“Setelah kecelakaan, nenek Saldiah dilarikan ke Rumah Sakit M.Yunus dan mendapat perawatan intensif selama 4 hari,” imbuh Bustami.
Kondisinya sangat mengkhawatirkan dengan mata yang memar biru hingga ke leher dan pergelangan kaki yang patah dan remuk dan cucunya, Tiara mengalami luka lecet.
Keluarga korban memohon kepada pelaku tabrak lari ini untuk bertanggung jawab atas tindakannya yang mengerikan.
“Kami juga merasa ada kejanggalan dalam penanganan kasus ini dari berbagai pihak,” ungkap Bustami.
Pertama, saat keluarga ingin mengambil rekam medis kecelakaan nenek, pihak rumah sakit mengklaim bahwa sudah diambil oleh anggota keluarga, meskipun keluarga mengakui belum melakukannya.
Adapun nama yang diklaim mengambil rekam medis nenek tersebut tidak dikenali oleh keluarga korban.
“Selain itu, keluarga juga mencoba mencari rekaman CCTV sendiri dengan mengunjungi salah satu warung yang memiliki CCTV,” terang Bustami.
Namun, setelah pemilik warung pulang dari Batam, mereka mengatakan bahwa tidak ada rekaman yang ada pada hari kejadian.
Bahkan ketika mereka meminta rekaman dari kepolisian, pihak berwajib mengatakan bahwa plat nomor mobil tidak dapat terlihat, meskipun mereka sudah mencoba memperbesar gambar tersebut.
“Semua ini menimbulkan pertanyaan serius tentang kecelakaan ini dan perlunya kejelasan segera dalam penyelidikannya,” pungkas Bustami.(NT/Oza)