Bengkulu Selatan– Pendidikan tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) di Bengkulu Selatan diduga kembali mengalami kecurangan dalam proses penerimaan siswa baru.
Dilansir dari media Semaku.net pada Kamis (20/7/23), disebutkan akibat dari dugaan kecurangan itu, terjadi konflik antara para wali murid dan guru yang terlibat dalam praktik siswa titipan.
Kisruh ini mencuat setelah sejumlah calon wali murid melaporkan masalah dalam sistem jalur afirmasi online, anak-anak mereka sebelumnya diterima melalui aplikasi itu.
Namun, beberapa hari kemudian saat keputusan diterima, nama anak-anak mereka menghilang dari daftar, dan aplikasi tidak bisa dibuka, tanpa ada penjelasan dari pihak SMA.
“Ada siswa-siswa siluman,” ujar calon wali murid saat wawancara dengan awak media Satujuang.com.
Mengenai aduan ini, pihak UPTD Cabang Dinas Bengkulu, melalui perwakilan Deputi B.Arian menegaskan, bahwa jalur afirmasi telah disosialisasikan dengan baik.
“Jika terbukti ada siswa yang tidak sesuai dengan Juknis PPDB, maka siswa tersebut akan kami pulangkan,” tandasnya.
Pihak sekolah yang bertanggung jawab saat pendaftaran juga akan mereka panggil dan akan ditindaklanjuti oleh dinas provinsi.
Ketua Lembaga SPRI, Gusti Rianto merespon adanya dugaan kecurangan penerimaan siswa baru ini. Dirinya mengaku prihatin.
“Jika terdapat indikasi kecurangan, kami akan melaporkannya kepada dinas provinsi,” tegas Rianto, Ketua DPC Serikat Pers Republik Indonesia Bengkulu Selatan (SPRI).
Hingga berita ini diterbitkan, upaya konfirmasi dengan pihak terkait masih terus dilakukan untuk mengungkap kejanggalan dalam penerimaan siswa baru di SMAN 1 Bengkulu Selatan. (Nt/Adi Aboy)