Satujuang– Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia, BINAR, dan Human Rights Working Group (HRWG) Indonesia meluncurkan kompetisi EU SocioDigithon.
Peluncuran kompetisi ini bertujuan untuk mempromosikan hak asasi manusia dan demokrasi melalui transformasi digital yang inklusif dan adil.
Dari ratusan pendaftar, 50 finalis telah dipilih dan 15 pemenang terpilih dari tingkat Sekolah Menengah Umum (SMU) hingga S3.
Para pemenang telah mengikuti rangkaian kegiatan pembelajaran daring sejak April hingga September 2023.
Termasuk lokakarya “Design Thinking and Acting as Mini CEO” dan “The State of Human Rights in Indonesia”, serta bootcamp intensif manajemen produk BINAR.
Selama tiga bulan, para pemenang merancang prototipe produk digital yang berkontribusi pada isu-isu hak asasi manusia dan sosial di Indonesia.
EU SocioDigithon bertujuan untuk melengkapi peserta dengan keterampilan dalam manajemen produk dan mengatasi isu hak asasi manusia dalam tiga sub-tema: transparansi, kesetaraan, dan aksesibilitas.
Kegiatan ini sejalan dengan Rencana Aksi UE 2020-2024 tentang Hak Asasi Manusia dan Demokrasi serta inisiatif Uni Eropa menetapkan 2023 sebagai Tahun Keterampilan dan dekade ini sebagai Dekade Digital.
EU SocioDigithon juga mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika Indonesia, dan berbagai lembaga dan organisasi terkait.
Dukungan ini menunjukkan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil dalam mempromosikan transformasi digital yang berkelanjutan dan berorientasi pada hak asasi manusia.
Para peserta EU SocioDigithon tidak hanya mendapatkan pengetahuan dan keterampilan dalam manajemen produk, tetapi juga kesempatan untuk berkolaborasi dengan para ahli dan praktisi di bidang hak asasi manusia dan transformasi digital.
Mereka juga mendapatkan akses ke jaringan profesional yang luas dan peluang untuk mengembangkan karir di bidang ini.
Melalui EU SocioDigithon, Uni Eropa dan BINAR berharap dapat mendorong semangat inovasi dan kreativitas para pemuda Indonesia dalam mengatasi isu-isu sosial dan hak asasi manusia melalui teknologi digital.
Pihaknya percaya bahwa pemuda adalah agen perubahan yang kuat dalam mewujudkan transformasi digital yang inklusif dan berkelanjutan.
Dengan adanya EU SocioDigithon, diharapkan akan tercipta lingkungan yang mendukung pengembangan keterampilan digital dan penerapan teknologi untuk kepentingan yang lebih luas, terutama dalam upaya mempromosikan hak asasi manusia dan demokrasi.(rls)