Menteri Nasdem Terseret Kasus Korupsi, Dinilai Bermuatan Politik

Avatar Of Tim Redaksi
Menteri Nasdem Terseret Kasus Korupsi, Dinilai Bermuatan Politik
Menteri Nasdem Syahrul Yasin Limpo diperiksa KPK

– Usai Johnny G Plate, kader yang juga menteri lainnya yaitu Syahrul Yasin Limpo diduga tersandung kasus .

Pakar dan , Didik J Rachbini menganalisa secara garis besar baik Plate dan Syahrul belum diketahui kesalahannya. Kasus yang menyeret menteri itu dinilai bermuatan .

Menteri Nasdem Terseret Kasus Korupsi, Dinilai Bermuatan Politik

“Secara garis besar dalam tahun ini, pertarungan ini halus ya, tapi sadis dan brutal seperti Mpu Gandring lah sama Ken Arok. Dan halus seperti sihir hitam tapi mematikan,” ujar Didik, Selasa (20/6/23).

Dia mengatakan tak berdiri di ruang yang kosong. Bagi dia, dalam hal ini, dilihat secara diindikasikan sebagai pertarungan yang semakin lama terlihat gayanya.

Baca Juga :  Sepuluh Juta Dosis Bahan Baku Vaksin Covid-19 Kembali Tiba di Indonesia

“Semakin kelihatan gayanya itu gaya Mpu Gandring dan Ken Arok. Ini sadis dan brutal. Tapi, halus seperti sihir ilmu hitam tapi mematikan,” tuturnya.

Didik mencontohkan seperti dugaan kasus yang menjerat Johnny Plate. Dia menduga kerugian negara Rp.18 triliun dalam kasus Plate maka indikasinya punya keterkaitan di level tingkat tinggi.

“Sehingga ada most likely ada indikasi terkait . Jumlah proyek Rp18 triliun itu tidak main-main,” sebut akademisi tersebut.

Dia pun menyinggung dalam sudah bertahun-tahun bahwa kepala daerah seperti wali kota dan bupati ditangkap dalam kasus dugaan .

Baca Juga :  Dwi Pratiwi Nur Indah Sari Resmi Jabat Ketua Fatayat Nahdlatul Ulama

Namun, ia menyoroti jika diindikasikan dipakai untuk kepetingan maka rival yang akan disasar.

“Dia tidak boleh ada kelemahan-kelemahan yang harus dicokok oleh lawan secara . Tapi, ini suatu problem ya kalau itu dipakai untuk maka ini menjadi tidak beradab,” sebut Didik.

Didik menyebut jika mencari-cari kesalahan dalam dugaan kasus nanti akan terlihat oleh publik. Apalagi, ia menekankan legitimasi lembaga saat ini juga sudah menurun.

“Tidak hanya itu, itu sekarang mengkooptasi semua. DPR dikooptasi sehingga nggak ada check and balance. Begitu juga ,” terangnya.

Baca Juga :  H.Muhammad Syafrudin Hadiri Sosialisasi 4 Pilar Di Sumbawa Barat.

Didik menambahkan contoh lain perlawanan isu tiga periode masa jabatan dalam menuju 2024.

Begitu juga soal wacana kembali sistem proporsional tertutup yang banyak ditolak.

“Itu kalau tidak ada perlawanan dari Ibu Megawati soal tiga periode itu akan terus. Jadi, kontrol publik dan media sangat penting. Jadi, ini bau politiknya sangat keras,” pungkas Didik.(Viva)

Google News Satujuang

Dapatkan update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News