Satujuang– Sekda Provinsi Bengkulu, Isnan Fajri mewakili Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah membuka Roadshow Offline Gerakan Nasional 1000 Startup Digital.
“Istilah ‘startup' saat ini merujuk pada perusahaan rintisan yang berfokus pada bisnis berbasis teknologi,” ujar Isnan di Gedung Serba Guna Kantor Gubernur Bengkulu, Sabtu (6/10/23).
Data dari BPS Provinsi Bengkulu menunjukkan bahwa sektor perikanan, pertanian, dan kehutanan mendominasi dengan persentase 28,18% dalam PDRB Provinsi Bengkulu.
Selain itu, surplus nilai tukar petani (NTP) mengalami kenaikan hingga 147,15% pada bulan Agustus 2023, memberikan modal positif untuk inovasi dalam membangun startup digital di sektor agribisnis.
“Melalui Gerakan Nasional 1000 Startup Digital, generasi muda di Provinsi Bengkulu diharapkan akan terinspirasi untuk membangun startup unggulan dengan memanfaatkan potensi yang ada, khususnya di sektor pertanian,” imbuhnya.
Tujuannya adalah mendukung visi Indonesia Digital Nation 2025 untuk meningkatkan jumlah wirausaha di Indonesia dan membangun ekosistem digital yang inklusif.
Muhammad Faisal, subkoordinator Bagian Kerjasama Startup Digital Kemenkominfo, menyoroti pesatnya transformasi digital di Indonesia dan pentingnya ekosistem dan infrastruktur yang solid dalam mendukung transformasi ini.
“Untuk mendukung transformasi digital, ekosistem dan infrastruktur dinilai menjadi hal yang paling penting dan Pemerintah juga memiliki peran penting dalam memberikan modal untuk membangun startup,” ungkap Faisal.(rls)