Pandemi Covid-19 Tak Surutkan Semangat Berqurban Korem 041/Gamas

Avatar Of Wared
Pandemi Covid-19 Tak Surutkan Semangat Berqurban Korem 041/Gamas
Salah Satu Hewan Kurban Korem 041/Gamas Tahun 2021

– Perayaan tahun 2021 atau 1442 Hijriah yang jatuh pada tanggal 20 Juli, Korem 041/Gamas ikut melaksanakan penyembelihan hewan kurban.

Proses penyembelihan hewan kurban dilaksanakan di Pembangunan No 3 Padang Harapan Kec Gading Cempaka kota , Selasa (20/7/21).

Pandemi Covid-19 Tak Surutkan Semangat Berqurban Korem 041/Gamas

Kegiatan ini hanya melibatkan beberapa personil Korem 041/Gamas, hal tersebut untuk menghindari terjadinya kerumunan, karena masih dalam masa Pandemi Covid -19.

Pandemi Covid-19 Tak Surutkan Semangat Berqurban Korem 041/Gamas
Pembagian Daging Kurban Kepada Warga Sekitar

Tahun ini, Korem 041/Gamas berkurban sebanyak 4 ekor Sapi dan 2 ekor kambing. Seluruhnya berasal dari shohibul qurban besar Korem 041/gamas.

Baca Juga :  Tangkap Pengedar, Polda Bengkulu Buru Bandar Sabu

Meskipun secara kuantitas berkurang dibanding tahun-tahun sebelumnya, namun tidak menyurutkan semangat berkurban di masa pandemi.

Setelah prosesi pemotongan selesai, daging ditimbang dan dibungkus satu persatu, kemudian dibagikan kepada personil Korem 041/Gamas dan masyarakat di sekitar Makorem 041/Gamas.

Kurban berasal dari kata Qurb atau Qurban yang berarti ‘dekat'. Sedangkan penulisan qurban dengan imbuan alif dan nun bermakna ‘kesempurnaan'.

Baca Juga :  Pangdam IV/Diponegoro : Kowad dan Ibu Peran yang Sama Luar Biasa

Sehingga kurban atau qurban adalah ‘kedekatan yang sempurna'. Atau dalam makna lainnya, kurban berarti menyembelih hewan untuk melaksanakan perintah Allah SWT sekaligus mendekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa.

Pada hakekatnya kurban memiliki beberapa makna simbolis, yang jika kita telusuri lebih dalam tentu akan meningkatkan ketakwaan kita terhadap Sang Maha Pemberi Rezeki.

Baca Juga :  Belum Lama Dibuka, Tol Bengkulu-Taba Penanjung Telah Dilewati 13 Ribu Kendaraan

Kurban menempatkan kita berperan sebagai Nabi Ibrahim, sedangkan harta dan jabatan yang kita miliki adalah Ismail. Kita diperintahkan untuk memusnahkan rasa kepemilikan itu, karena sewaktu-waktu bisa diambil kembali oleh Allah SWT, dan yang tersisa hanyalah tingkat ketakwaan serta rasa syukur kita karena masih berkesempatan untuk menunaikan amal ibadah yang lain. (og)

Google News Satujuang

Dapatkan update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News