Pemilihan Kepala Desa Kendawa Dipertanyakan, Dugaan Manipulasi dan Penyalahgunaan Kekuasaan Ancam Kerugian Negara

Avatar Of Tim Redaksi
Pemilihan Kepala Desa Kendawa Dipertanyakan, Dugaan Manipulasi Dan Penyalahgunaan Kekuasaan Ancam Kerugian Negara

Satujuang- Kepala Desa Kendawa diduga melakukan manipulasi dalam pemilihan kepala desa pada tahun 2019, yang berpotensi merugikan negara.

Dua calon kepala desa mundur secara serentak menjelang pemilihan, meninggalkan hanya satu kandidat, Tarjo.

Pemilihan Kepala Desa Kendawa Dipertanyakan, Dugaan Manipulasi Dan Penyalahgunaan Kekuasaan Ancam Kerugian Negara

“Pemilihan kepala desa tidak dapat berlangsung dengan calon tunggal, melanggar UU Desa No.6/2014,” ungkap Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Husen, Rabu (21/2/24).

Meskipun undang-undang menyatakan bahwa jika hanya ada satu kandidat, pemilihan harus ditunda, tetapi pemilihan tetap dilaksanakan dan Tarjo terpilih sebagai kepala desa.

Baca Juga :  Kapolda Jateng Pimpin Sertijab PJU dan Kapolres

Ada kecurigaan manipulasi dalam proses pencoblosan, didukung oleh pengakuan anonim dari beberapa perangkat desa.

“Selain itu, terdapat dugaan pemalsuan ijazah yang dilaporkan ke Polres oleh salah satu kandidat, Husen, namun tidak ada perkembangan lebih lanjut,” imbuhnya.

Pendapat Husen didukung oleh fakta bahwa pemilihan Tarjo tidak sah berdasarkan undang-undang.

Baca Juga :  Mensos Risma dan Bupati Muhdlor Jenguk Balita Gangguan Anus

Mendapatkan temuan dari masyarakat seperti ini, anggota DPRD Kabupaten Pamor Wicaksono dimana Desa Kendawa merupakan konstituantenya, menyatakan bahwa masalah ini perlu mendapatkan perhatian serius.

“Tindakan manipulatif yang dilakukan kepala desa dalam proses pemilihan dirinya, mengakibatkan potensi kerugian negara secara materi,” terang Pamor.

Baca Juga :  Peduli Banjir Kudus, Kodam IV/Diponegoro Bersama Forkopimda Beri Bantuan

Selain itu terdapat juga laporan tentang penyelewengan kekuasaan oleh Kepala Desa Tarjo, termasuk pungutan uang untuk posisi kerawat desa dan nepotisme dengan mengangkat anaknya sebagai kerawat.

Hal ini menunjukkan seriusnya masalah manipulasi dan penyalahgunaan kekuasaan yang terjadi dalam pemilihan kepala desa Kendawa.(NT/Ags)

Google News Satujuang

Dapatkan update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News