Satujuang– Pesugihan merupakan praktik spiritual yang dipercaya dapat mendatangkan kekayaan dan keberuntungan secara instan.
Praktik ini telah ada sejak zaman dahulu di Indonesia, dan masih dilestarikan hingga saat ini oleh sebagian masyarakat.
Sejarah Pesugihan
Pada zaman dahulu, pesugihan sering dikaitkan dengan kepercayaan animisme dan dinamisme. Masyarakat percaya bahwa kekuatan gaib dapat dikendalikan oleh manusia melalui berbagai ritual dan sesajen.
Ritual-ritual ini biasanya dilakukan di tempat-tempat yang dianggap keramat, seperti makam, hutan, atau sungai.
Pada masa Hindu-Buddha, pesugihan juga berkembang pesat. Hal ini terlihat dari banyaknya cerita rakyat yang berkaitan dengan pesugihan, seperti kisah Lutung Kasarung dan Nyi Blorong.
Dalam cerita-cerita tersebut, pesugihan sering digambarkan sebagai cara untuk mendapatkan kekayaan dan kekuasaan dengan cepat.
Pada masa Islam, pesugihan tidak dilarang secara eksplisit. Namun, para ulama menganjurkan umat Islam untuk menghindari praktik ini karena dianggap bertentangan dengan ajaran Islam.
Dampak Pesugihan
Pesugihan memiliki dampak yang beragam bagi masyarakat. Di satu sisi, pesugihan dapat memberikan keuntungan secara materi bagi pelakunya.
Namun, di sisi lain, pesugihan juga dapat menimbulkan dampak negatif, baik bagi pelakunya maupun bagi masyarakat sekitar.
Berikut adalah beberapa dampak negatif pesugihan:
1. Kerugian materi
Pesugihan yang dilakukan dengan cara yang tidak benar dapat menimbulkan kerugian materi bagi pelakunya. Hal ini karena pelaku pesugihan harus memberikan sesajen dan upeti kepada makhluk halus yang diajak bersekutu.
2. Kecelakaan dan kematian
Pesugihan yang dilakukan di tempat-tempat yang dianggap keramat dapat menimbulkan kecelakaan dan kematian bagi pelakunya. Hal ini karena tempat-tempat tersebut sering kali menjadi tempat bersemayamnya makhluk halus yang berbahaya.
3. Ketidakharmonisan keluarga
Pesugihan dapat menyebabkan ketidakharmonisan keluarga. Hal ini karena pelaku pesugihan sering kali harus melakukan ritual-ritual yang tidak boleh diketahui oleh keluarga.
4. Kemunduran moral
Pesugihan dapat menyebabkan kemunduran moral bagi pelakunya. Hal ini karena pelaku pesugihan sering kali harus melakukan perbuatan-perbuatan yang tidak sesuai dengan norma-norma agama dan masyarakat.
Contoh-contoh Pesugihan
Ada berbagai macam pesugihan yang ada di Indonesia. Berikut adalah beberapa contoh pesugihan yang paling populer:
1. Pesugihan tuyul
Pesugihan tuyul merupakan salah satu pesugihan yang paling populer di Indonesia. Praktik ini dilakukan dengan cara memelihara tuyul, yaitu makhluk halus yang berbentuk anak kecil. Tuyul akan membantu pelaku pesugihan untuk mencuri uang dari orang lain.
2. Pesugihan babi ngepet
Pesugihan babi ngepet juga merupakan salah satu pesugihan yang populer di Indonesia. Praktik ini dilakukan dengan cara memelihara babi ngepet, yaitu makhluk halus yang berbentuk babi. Babi ngepet akan membantu pelaku pesugihan untuk mencuri uang dari orang lain.
3. Pesugihan kuntilanak
Pesugihan kuntilanak merupakan pesugihan yang dilakukan dengan cara bersekutu dengan kuntilanak, yaitu makhluk halus yang berbentuk perempuan cantik. Kuntilanak akan membantu pelaku pesugihan untuk mendapatkan kekayaan dan kekuasaan.
4. Pesugihan jaran kepang
Pesugihan jaran kepang merupakan pesugihan yang dilakukan dengan cara bersekutu dengan jin. Jin tersebut akan membantu pelaku pesugihan untuk mendapatkan kekayaan dan keberuntungan.
5. Pesugihan tuyul ijo
Pesugihan tuyul ijo merupakan pesugihan yang dilakukan dengan cara memelihara tuyul ijo, yaitu makhluk halus yang berbentuk anak kecil dengan kulit berwarna hijau. Tuyul ijo akan membantu pelaku pesugihan untuk mendapatkan kekayaan dan keberuntungan.
Pesugihan merupakan praktik yang masih dilestarikan oleh sebagian masyarakat Indonesia. Praktik ini memiliki dampak yang beragam, baik positif maupun negatif.
Masyarakat perlu memahami dampak negatif dari pesugihan agar tidak terjerumus ke dalam praktik tersebut.
Sumber:
Kompas.com
Detik.com