Satujuang– Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, Ali Munhanif menyatakan bahwa capres Prabowo Subianto merupakan titik tengah.
Dimana Prabowo bisa menjadi pilihan pendukung Ganjar Pranowo maupun Anies Baswedan.
Tidak mengherankan jika dalam survei elektabilitas, Prabowo unggul atas Ganjar.
Ali Munhanif mengomentari hasil survei Poltracking yang menyebutkan bahwa elektabilitas Prabowo unggul atas Ganjar Pranowo.
Dalam survei tersebut, Prabowo Subianto memperoleh elektabilitas sebesar 38,9 persen, diikuti oleh Ganjar Pranowo dengan 37,0 persen, dan Anies Baswedan dengan 19,9 persen.
Namun, jika hanya mempertimbangkan dua pasangan capres, yaitu Ganjar Pranowo dengan Prabowo Subianto, maka Prabowo unggul dengan elektabilitas sebesar 46,1 persen, sedangkan Ganjar Pranowo hanya mencapai 39,8 persen.
Ali menanggapi hasil survei tersebut dengan menyatakan bahwa survei tersebut sangat logis, terutama jika Prabowo berhadapan langsung dengan Ganjar.
Maka, Prabowo akan mengungguli Ganjar Pranowo. Menurut Ali, hasil survei (Poltracking) memang benar. Siapapun yang kalah di putaran pertama, maka akan lari ke Prabowo.
Ali mengatakan bahwa dari semua capres yang ada, Prabowo menjadi titik temu dari polarisasi politik yang terjadi pada Pemilu 2019 dan Pilkada Jakarta 2017.
Prabowo masih menjadi simbol politik dalam upaya mengakhiri hegemoni PDIP.
Ali juga menyebutkan bahwa ketidakpercayaan pendukung Ganjar Pranowo terhadap Anies Baswedan sangat tinggi, sehingga kedua pendukung tersebut tidak bisa saling mendukung. Namun, mereka bisa beralih mendukung Prabowo.
Ali menjelaskan bahwa siapapun yang tidak masuk ke putaran kedua akan lari mendukung Prabowo.
Tidak mungkin suara pendukung Ganjar beralih ke Anies, atau suara Anies beralih ke Ganjar.
Dalam konfigurasi pertarungan tiga capres ini, Prabowo diuntungkan dalam berbagai sisi.
Selain itu, Ali juga menyebutkan peran Jokowi. Menurutnya, tingkat kepercayaan dan kepuasan publik terhadap Jokowi masih kuat.
Jika Jokowi memiliki preferensi politik terhadap calon tertentu, hal itu juga akan memiliki efek signifikan.
Ali menjelaskan bahwa Jokowi tentu memiliki kepentingan politik, terutama dalam mempertahankan kebijakan-kebijakannya yang belum selesai.
Oleh karena itu, Jokowi akan memberikan dukungan kepada capres yang dipercayainya.(republika)