Satujuang- Arie Triyono, pengusaha di dunia agribisnis, kini tengah mengemban terobosan pembangunan destinasi pariwisata baru di Kertajati, Majalengka, Jawa Barat.
Dengan proyek ambisius bernama Kertajati Family Farm & Education Park, Arie merancang integrasi antara peternakan dan wisata edukasi di lahan seluas 117 hektar.
“Komitmen kami bukan hanya dalam menghasilkan, tapi juga dalam mengedukasi. Kami ingin Kertajati menjadi tempat di mana pertanian bersatu dengan inovasi dan pendidikan,” ujarnya Arie.
Proyek ini tidak hanya sekadar menjadi tempat tinggal bagi 50.000 ekor kambing dan domba, melainkan juga akan menjadi pusat wisata edukasi agribisnis inovatif yang menyatukan pertanian, inovasi, dan pendidikan dalam satu destinasi unggulan.
Arie menyampaikan visinya ini ketika menerima kunjungan dari arsitek kenamaan, Ridwan Kamil, di lokasi Kertajati Family Farm & Education Park pada Kamis (11/1/24).
“Kertajati ini akan menjadi pusat studi pengembangan, penelitian, dan kajian peternakan yang terintegrasi dengan education park,” tambahnya.
Ridwan Kamil, atau yang akrab disapa Kang Emil, mendukung penuh proyek ini saat berkeliling area dengan kendaraan All-Terrain Vehicle (ATV).
Emil menyatakan kekagumannya terhadap danau buatan dan kandang peternakan modern. Dukungan Emil tidak hanya sebagai arsitek, tapi juga sebagai tokoh publik.
“Kertajati Family Farm & Education Park seharusnya tidak hanya menjadi destinasi pariwisata nasional, tapi bisa bertaraf internasional, berkelas dunia,” ungkap Emil dengan keyakinan.
Pembangunan kandang modern untuk kambing dan domba berkapasitas besar hampir selesai di atas lahan yang telah disiapkan.
Area danau buatan dilengkapi dengan jalur off-road untuk petualangan alam menggunakan ATV. Restoran dengan aneka sajian kuliner nusantara berbahan daging juga telah dibangun.
Tak hanya di Kertajati, Arie juga menginisiasi pembangunan Pusat Pelatihan Peternakan Nasional & Sertifikasi di Desa Mekarsari Ndaru, Kabupaten Tangerang, melalui PT Lembu Setia Abadi Jaya.
Upaya ini merupakan langkah awal untuk meningkatkan standar peternakan di Indonesia dan mencapai kemandirian pangan nasional.(rls)