Satujuang– Pada Rancangan Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RPAPBD), Pemerintah Kota Tegal merencanakan peningkatan pendapatan daerah sebesar 2,50 persen.
“RPAPBD Pemkot Tegal Ini mencapai Rp.27.701.370.003,- lebih tinggi dari target APBD 2023,” ujar Wali Kota Tegal, H.Dedy Yon Supriyono dalam Rapat Paripurna, Senin (18/9/23).
Rapat tersebut membahas Nota Keuangan Rancangan Perubahan APBD TA 2023 dimana penambahan pendapatan tersebut terdiri dari kenaikan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar 0,10 persen.
Atau Rp.400.560.805,- serta dana transfer yang meningkat sebesar 3,94 persen atau Rp.27.300.809.198,-.
“Proyeksi ini didasarkan pada target pendapatan APBD dengan mempertimbangkan capaian PAD yang telah terlampaui dan alokasi dana transfer,” imbuh Dedy.
Dalam beberapa tahun terakhir, realisasi PAD Kota Tegal terus tumbuh. Contohnya, realisasi PAD tahun 2020 sebesar Rp.266.580.982.102,-, tahun 2021 tumbuh 15,58 persen menjadi Rp.308.116.840.289,-.
Kemudian pada tahun 2022 tumbuh 10,37 persen menjadi Rp.340.054.969.233,-. Dari sisi proyeksi, PAD tahun 2020 sebesar Rp.276.449.199.000,-, tahun 2021 sebesar Rp.317.488.238.500,-.
“Selanjutnya tahun 2022 sebesar Rp.381.994.269.000,-, dan tahun 2023 diperkirakan mencapai Rp.416.655.985.729,-, dengan pertumbuhan 8,97 persen,” terang Dedy.
Namun, terdapat perbedaan antara proyeksi dan realisasi, yang terjadi karena proyeksi PAD merujuk pada target tahun anggaran sebelumnya.
Dedy menyatakan bahwa Pemerintah Daerah akan melakukan evaluasi terhadap pengelolaan pendapatan daerah, termasuk regulasi, peningkatan kompetensi SDM, sarana-prasarana, inovasi, dan teknologi informasi.(NT/Hera)