Ekbis  

Saham 4 Bank Besar Melonjak Tinggi, Dana Asing Ikut Mengucur Deras

Avatar Of Tim Redaksi
Saham 4 Bank Besar Melonjak Tinggi, Dana Asing Ikut Mengucur Deras
Bank

Satujuang 4 bank besar mengalami lonjakan nilai seiring dengan kenaikan lebih dari 1% dalam Indeks Harga Gabungan (IHSG).

Dilansir dari cnbc, lonjakan terjadi pada Kamis (2/11) yang mana aliran dana asing kembali masuk ke - ini setelah berkurangnya penjualan asing.

Saham 4 Bank Besar Melonjak Tinggi, Dana Asing Ikut Mengucur Deras

Kenaikan IHSG sejalan dengan respons positif investor terhadap keputusan bank sentral AS Federal Reserve (The Fed) yang memutuskan untuk tetap tidak mengubah suku bunga acuannya.

IHSG ditutup dengan lonjakan sebesar 1,64% ke posisi 6.751,39. Ini mengembalikan IHSG ke level psikologis 6.700 setelah sebelumnya terkoreksi ke level 6.600.

Transaksi IHSG mencapai Rp11,67 triliun pada Kamis, melibatkan 26 miliar yang diperdagangkan sebanyak 1,3 juta kali.

Dari - tersebut, 370 menguat, 167 melemah, dan 215 stagnan.

Sektor teknologi dan properti menjadi penyokong utama IHSG pada hari itu, masing-masing dengan kenaikan 3,49% dan 2,39%.

- dari bank-bank besar turut mendukung kinerja indeks. Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) naik 4,42%, setelah mengalami penurunan selama 2 hari sebelumnya.

Investor asing melakukan pembelian bersih (net buy) BMRI senilai Rp142,62 miliar di reguler.

Baca Juga :  RSKJ Soeprapto Provinsi Bengkulu Berikan Layanan Untuk Penyakit Fisik Anak

Ini membantu mengatasi tekanan penjualan yang terjadi dalam satu pekan terakhir, ketika asing melakukan penjualan bersih (net sell) senilai Rp401,98 miliar.

BUMN lainnya, PT Bank Rakyat (Persero) Tbk (BBRI), juga mengalami kenaikan sebesar 3,52% ke Rp5.000/, membalik koreksi pada Selasa (-0,80%) dan Rabu (-2,62%).

Sama seperti BMRI, asing juga mencatatkan pembelian bersih BBRI senilai Rp48,48 miliar di reguler.

Meskipun begitu, dalam satu pekan, asing masih melakukan penjualan bersih senilai Rp506,27 miliar di BBRI.

Selanjutnya, Bank Central Asia Tbk (BBCA), bank swasta terbesar dan penguasa IHSG dalam kapitalisasi (market cap).

Mengalami kenaikan sebesar 2,91%, pulih setelah penurunan dalam 2 hari sebelumnya.

Asing juga meningkatkan kepemilikan di BBCA dengan pembelian bersih senilai Rp76,07 miliar pada Kamis.

Dalam satu pekan, asing masih melakukan penjualan bersih senilai Rp586,47 miliar di bank Grup Djarum tersebut.

Di sisi lain, Bank Negara (Persero) Tbk (BBNI) mengalami kenaikan sebesar 1,04%.

Namun, berbeda dengan ketiga bank di atas, asing melakukan penjualan bersih senilai Rp77,23 miliar pada Kamis.

Meskipun mereka masih mencatatkan pembelian bersih senilai Rp56,13 miliar dalam satu pekan.

Baca Juga :  Investasi Kripto: Investasi yang Menguntungkan atau Berbahaya?

Perlu dicatat bahwa kinerja fundamental bank-bank ini tetap solid. BBRI, BMRI, dan BBCA memiliki laba tertinggi di antara bank-bank besar di pada kuartal III-2023.

Demikian pula, ketiganya memiliki laba terbesar dalam periode 9 bulan tahun ini.

BBRI mencatatkan pendapatan bunga bersih dan laba bersih terbesar di antara ‘the big four' pada akhir September 2023.

BMRI juga mencatat pertumbuhan laba bersih tertinggi di antara empat bank besar lainnya.

BRI melaporkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp43,99 triliun, naik 12,35% secara tahunan.

Pendapatan bunga bersih BRI juga tumbuh 4,86% menjadi Rp101,20 triliun pada kuartal III-2023.

Sementara BMRI mencatatkan laba bersih konsolidasian sebesar Rp 39,06 triliun hingga September 2023, naik 27,44% year-on-year.

Pendapatan bunga dan syariah bersih BMRI mencapai Rp71,86 triliun atau meningkat 12,31% tahun ini.

Bank Mandiri mencatat rekor sebagai bank pertama di dengan aset senilai Rp 2.007 triliun hingga September 2023, naik 9,11% year-on-year.

Bank Central Asia atau BCA mencatatkan laba bersih perusahaan dan entitas senilai Rp.36,42 triliun hingga akhir kuartal III-2023.

Baca Juga :  Kisah Haru, Upaya Siti Mauliah untuk Dapatkan Kembali Anak Kandung yang Tertukar

Naik 25,78% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Pendapatan bunga dan syariah bersih BCA naik 21,24% year-on-year.

BBNI mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk senilai Rp 15,75 triliun hingga kuartal III-2023.

Naik 15,05% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Pendapatan bunga bersih BBNI mencapai Rp 31,14 triliun, naik 3,10% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Perlu diperhatikan bahwa kinerja keuangan yang baik ini memberikan peluang bagi para investor.

Hal ini terlihat melalui metrik sederhana seperti price-to-earnings ratio (PER) dan price-to-book value (PBV).

PER membandingkan harga dengan laba perusahaan, sedangkan PBV membandingkan harga dengan nilai buku perusahaan.

Contohnya, PER BBRI saat ini berada di 13,53 kali, di bawah rata-rata historis 5 tahun (18,04 kali).

PER BMRI saat ini adalah 11,11 kali, juga lebih rendah dari rata-rata historis 5 tahun (12,96 kali).

Rasio PBV BBRI adalah 2,47 kali, di bawah rata-rata 5 tahun (2,54 kali). Sementara rasio PBV BMRI adalah 2,26 kali, di atas rata-rata.

Google News Satujuang

Dapatkan update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News