Satujuang- Telegram, platform pesan singkat yang menjadi pesaing kuat WhatsApp, diperkirakan akan mencapai 1 miliar pengguna aktif bulanan dalam waktu dekat.
Pendiri perusahaan yang berbasis di Dubai, Pavel Durov, menyatakan bahwa pertumbuhan pesat ini menunjukkan penetrasi luas Telegram di pasar global.
“Kami berkomitmen untuk menjaga Telegram sebagai platform netral yang tidak terlibat dalam konflik geopolitik, sebuah nilai tambah yang menarik bagi pengguna di seluruh dunia,” ungkap Durov.
Meskipun Telegram menjadi sumber informasi terbuka saat krisis, Durov menjamin bahwa sistem enkripsi platform ini akan melindungi privasi pengguna tanpa intervensi pemerintah.
Namun, ia juga mengungkapkan tantangan dari pihak seperti FBI yang mencoba merusak integritas enkripsi Telegram.
Selain itu, Durov menyoroti tekanan dari perusahaan besar seperti Apple dan Alphabet yang memiliki kekuatan sensor dan akses ke data pengguna.
Durov memilih berbasis di Dubai karena ia percaya Uni Emirat Arab adalah negara netral yang mendukung kebebasan berekspresi dan tidak terafiliasi dengan kekuatan besar manapun.
Ini memberinya rasa aman dalam menjalankan Telegram sebagai platform netral di tengah tekanan dan tantangan yang dihadapinya.(NT/Cnbc)