Satujuang– Jadi pembina dalam Apel Besar Hari Santri Nasional, Bupati Malang ajak santri tolak dan lawan segala bentuk adu domba.
Acara apel ini diselenggarakan oleh Yayasan Pendidikan Al Ma'arif NU Singosari dan diikuti oleh ribuan santri dan santriwati yang berkumpul di Lapangan Tumapel Singosari, Sabtu (21/10/23).
“Menjaga NKRI adalah amanah hasil perjuangan para pendiri Bangsa ini dan tanggung jawab kita semua,” ujar Bupati Malang, Sanusi dalam sambutannya.
Dalam konvoi bersama Grup Drumband Gita Nahdliyah Watugede-Singosari, Sanusi dan para pemimpin Lembaga Pendidikan Ma'arif NU Singosari serta Forkopimcam Singosari tiba dengan kendaraan Willy's.
Kegiatan dimulai dengan pertunjukan seni dan tari oleh Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia (IGTKI) Kecamatan Singosari.
“Perbedaan suku, agama, ras, dan budaya di Indonesia adalah potensi yang mengikat rasa ke-Indonesia-an kita,” ungkap Sanusi.
Sanusi juga dengan tegas membacakan Ikrar Pesan Damai Santri Untuk Indonesia. Dalam pesan damai tersebut, Bupati Malang menekankan pentingnya membangun persatuan dan kesatuan.
Ia menegaskan bahwa eksistensi NKRI harus selalu diperkuat sebagai perekat bagi perbedaan di masyarakat Indonesia. Selain itu ia juga mengungkap tiga sikap utama yang tertuang dalam Pesan Damai Santri untuk Indonesia.
“Pertama, menolak dan akan melawan segala bentuk adu domba di masyarakat. Kedua, menolak segala bentuk hasutan dan ujaran kebencian yang memecah belah masyarakat,” pungkasnya.(NT/dws)