Satujuang– Lois Lowry's “The Giver” adalah salah satu karya sastra yang menghadirkan pembaca pada sebuah dunia dystopia yang penuh dengan misteri, kehilangan, dan pencarian akan kebenaran.
Dalam buku ini, Lowry menggambarkan sebuah masyarakat yang tampaknya sempurna di permukaan, namun menyembunyikan kenyataan yang jauh lebih kompleks di balik tirainya.
Latar Belakang Cerita
“The Giver” berlangsung di sebuah masyarakat yang sangat terkendali dan disebut sebagai “Kebanyakan” (The Community).
Dalam masyarakat ini, semua aspek kehidupan telah diatur dengan ketat oleh para pemimpin yang dikenal sebagai “Pemimpin Terpilih” (The Elders).
Segala sesuatu, mulai dari pekerjaan yang akan dijalani hingga pernikahan yang akan dilangsungkan, telah ditentukan sejak lahir. Individu tidak memiliki pilihan dalam keputusan yang mereka buat.
Pengenalan Karakter Utama
Cerita ini mengikuti seorang remaja laki-laki bernama Jonas, yang pada usia 12 tahun diberikan peran yang sangat penting dalam masyarakat ini: menjadi Penerima Memori (The Receiver of Memory).
Tugasnya adalah untuk menerima semua ingatan dan pengetahuan yang telah dihapus dari seluruh populasi.
Jonas akan belajar dari seorang individu yang dikenal sebagai “The Giver”, yang memiliki ingatan tentang dunia sebelum masyarakat ini menjadi begitu terkendali.
Kelebihan dan Kelemahan Masyarakat Kebanyakan
Salah satu elemen yang paling mencolok dalam cerita ini adalah penghapusan perasaan dan kenangan.
Masyarakat ini percaya bahwa penghilangan emosi adalah kunci untuk menghindari konflik dan penderitaan.
Namun, melalui peran Jonas sebagai Penerima Memori, pembaca mulai memahami bahwa hidup tanpa emosi juga berarti kehilangan banyak yang membuat hidup berharga.
Kisah ini mengungkapkan keberanian Jonas dalam menghadapi ketidakadilan dan ketidakbenaran yang ada dalam masyarakatnya.
Sementara ia belajar tentang dunia sebelumnya melalui ingatan, ia semakin menyadari bahwa “Kebanyakan” bukanlah masyarakat yang sempurna yang selama ini diyakini oleh banyak orang.
Pesan Moral dan Tema
“The Giver” mengajak pembaca untuk merenungkan konsep kebebasan, kebenaran, dan arti sejati dari hidup.
Melalui perjalanan Jonas, buku ini mengingatkan kita akan pentingnya memiliki kendali atas nasib kita sendiri, bahkan jika hal itu melibatkan pengorbanan dan risiko.
“The Giver” karya Lois Lowry adalah karya sastra yang mendalam dan merangsang pemikiran.
Dalam sinopsis singkat ini, kita hanya dapat menggores permukaan cerita yang kompleks ini. Untuk benar-benar memahami kedalaman pesan moralnya, membaca buku ini adalah suatu keharusan.
Melalui dunia dystopia yang menarik ini, Lois Lowry menghadirkan tantangan moral yang mendalam dan menginspirasi kita untuk selalu mempertanyakan dan berani berdiri untuk kebenaran.