Skandal Dugaan Korupsi Guncang Kabinet Jepang, Empat Menteri Mundur

Avatar Of Tim Redaksi
Skandal Dugaan Korupsi Guncang Kabinet Jepang, Empat Menteri Mundur
Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida, mengumumkan pada Rabu (13/12) bahwa beberapa menteri kabinet akan diganti.

Satujuang– Empat menteri kabinet mengundurkan diri setelah terbongkarnya skandal dugaan dalam tubuh Partai Liberal (LDP), partai penguasa.

Dilansir dari BBC, uang sebesar 500 juta yen (Rp54,74 miliar) dari dana kampanye partai diduga digelapkan selama lima tahun hingga 2022, Kamis (14/12/23).

Skandal Dugaan Korupsi Guncang Kabinet Jepang, Empat Menteri Mundur

Jaksa penuntut telah membuka penyelidikan terhadap dugaan ini dan skandal ini semakin memburukkan citra pemerintahan Perdana Menteri Fumio Kishida, yang popularitasnya terus merosot.

Baca Juga :  Pupuk Tali Silaturahim, Kapendam IV Anjangsana ke Warakawuri

Dukungan publik terhadap LDP turun di bawah 30% untuk pertama kalinya sejak 2012, dipicu oleh dan penanganan skandal oleh Kishida.

Menteri yang mundur meliputi Kepala Sekretaris Kabinet Hirokazu Matsuno, Menteri dan Industri Yasutoshi Nishimura, Menteri Dalam Negeri Junji Suzuki.

Lalu ada Menteri Ichiro Miyashita. Lima wakil menteri senior dan seorang wakil menteri parlemen juga mundur.

Baca Juga :  Kami Belum Mau Berhenti Kerja Sebelum Jalan TMMD Selesai

Kishida, yang mulai menjabat pada Oktober 2021, berjanji untuk menghadapi tuduhan secara langsung.

Namun, situasi ini memunculkan kekosongan di LDP tanpa perwakilan menteri dari faksi terbesar di kabinet.

Faksi terkuat, kelompok kebijakan Seiwa, diduga tidak melaporkan pendapatan partai dari penjualan tiket acara penggalangan dana.

Tuduhan ini menunjukkan bahwa pendapatan tambahan tidak dicatat dan digunakan sebagai dana gelap.

Baca Juga :  Bupati Muhdlor Video Call dengan Rizal, Bocah Kelainan Usus

Meskipun Majelis Rendah menolak mosi tidak percaya dari oposisi, Kishida menghadapi tekanan besar.

Beberapa pengamat memperkirakan bahwa jika pesaing kuat muncul, Kishida mungkin terancam kehilangan jabatannya, meskipun belum ada kandidat yang jelas untuk menggantikannya.
Pemilihan kepemimpinan LDP dijadwalkan pada September, sementara pemilihan umum dijadwalkan pada 2025.

Google News Satujuang

Dapatkan update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News