Satujuang- Subvarian COVID-19 JN.1, telah muncul di Indonesia dengan total 149 kasus, menurut data Kementerian Kesehatan per 2 Januari 2024.
Dilansir dari Viva, Jakarta menjadi episentrum dengan 126 kasus, terbanyak di Jakarta Selatan (42), Jakarta Barat (18), Jakarta Utara (18), Jakarta Timur (12), Jakarta Pusat (6), dan Jakarta Utara (6).
Di luar Jakarta, kasus JN.1 terkonfirmasi di Batam (7 kasus), Tarakan (6 kasus), Medan (4 kasus), Pekanbaru (4 kasus), dan Bandung (2 kasus).
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mencatat bahwa subvarian ini menjadi signifikan dalam kasus COVID-19 di Indonesia, dengan persentase naik dari 1% menjadi 43% pada awal Desember 2023.
Sadikin memperingatkan akan potensi peningkatan lebih lanjut, memprediksi puncak kasus sub-varian JN.1 pada Januari 2024.
Dengan kenaikan pesat dari 19% menjadi 43% dalam sebulan, Menkes memproyeksikan puncaknya akan dicapai di awal Januari, dengan kemungkinan mencapai 80% atau lebih.
“Kita wajib waspadai, dan ini datang dari luar negeri. Sekarang harus diantisipasi dengan langkah-langkah yang lebih ketat,” tegas Menkes.