Tabrakan Tragis di Haneda, Pesawat Japan Airlines vs Penjaga Pantai

Avatar Of Tim Redaksi
Tabrakan Tragis Di Haneda, Pesawat Japan Airlines Vs Penjaga Pantai
Tabrakan Pesawat

Satujuang Japan Airlines nomor 516 mengalami tabrakan dengan penjaga pantai pengangkut korban di Bandara Haneda, .

Dilansir dari BBC, terjadi pada Selasa (2/1) sekitar pukul 17:40 waktu setempat.

Tabrakan Tragis Di Haneda, Pesawat Japan Airlines Vs Penjaga Pantai

Seluruh 379 penumpang dan awak Japan Airlines berhasil diselamatkan dalam proses evakuasi yang berhasil dilaksanakan.

Para penumpang terlihat meninggalkan dengan menggunakan seluncur darurat setelah dilalap kobaran api.

Namun, sayangnya, lima dari enam awak penjaga pantai meninggal dunia dalam kejadian tragis ini. Menteri Perhubungan telah mengonfirmasi kematian kelima orang tersebut.

Baca Juga :  Gantikan Tjahjo Kumolo, Azwar Anas Resmi Jadi MenPAN-RB

Kapten penjaga pantai berhasil menyelamatkan diri, meskipun mengalami luka-luka parah.

Media lokal melaporkan bahwa tabrakan terjadi saat penjaga pantai hendak menuju Bandara Niigata untuk mengantar bagi warga yang terkena dampak .

Akibat insiden ini, Bandara Haneda ditutup pada Selasa (02/01), namun Menteri Perhubungan , Tetsuo Saito, menyatakan harapannya agar landasan terbang Bandara Haneda bisa segera dibuka kembali.

Baca Juga :  Kota Semarang Siap Sukseskan HPN 2023, ini Rangkaian Acaranya

Japan Airlines 516 sebelumnya lepas landas dari Bandara New Chitose di Pulau Hokkaido pada pukul 16:00 waktu setempat dan mendarat di Bandara Haneda pada pukul 17:47 waktu setempat, menurut Flightradar.

Prof. Graham Braithwaite, direktur sistem dari Universitas Cranfield di Inggris, memberikan pujian atas upaya penyelamatan kru kabin dan pilot maskapai Japan Airlines.

Ia menyebut memiliki rekam jejak keselamatan yang fenomenal dan menilai Japan Airlines sebagai pemimpin dunia dalam hal keselamatan penerbangan.

Baca Juga :  Universitas Moestopo Dukung Keterbukaan Informasi Publik

Sementara itu, otoritas penjaga pantai sedang menyelidiki penyebab tabrakan antara mereka dengan Japan Airlines.

Prof. Alessio Patalano dari King’s College, London, menduga bahwa otoritas bandara mungkin memasukkan slot penerbangan yang merespons situasi darurat di antara penerbangan komersial, yang bisa menjadi penyebab terjadinya ini.

Google News Satujuang

Dapatkan update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News