Semarang – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus berupaya menekan angka inflasi. Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin Maimoen, mengatakan berbagai upaya dilakukan agar harga-harga kebutuhan pokok dapat terus stabil.
Koordinasi antara pemprov dengan pemerintah kabupaten/kota serta jajaran satuan kerja perangkat daerah (SKPD) menjadi kunci untuk meredam dampak inflasi sehingga dapat terkendali.
“Strategi yang dilaksanakan antara lain dengan menjaga ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi, komunikasi yang efektif serta upaya tetap menjaga daya beli masyarakat,” kata Taj Yasin saat rapat paripurna di kantor DPRD Jateng, Rabu (23/11/22).
Wagub menambahkan, Jateng mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi dan daya saing. Beberapa hal dilakukan seperti meningkatkan produktivitas sektor lapangan usaha pertanian, industri, UMKM, dan pariwisata.
Selain itu juga dilakukan upaya untuk mendatangkan investasi ke Jawa Tengah.
Pada sektor ketenagakerjaan, Jateng memberikan fasilitas dan mengoptimalkan aplikasi e-makaryo, serta melakukan revitalisasi balai latihan kerja.
Disamping itu, dilakukan penguatan sustainable livelihood melalui penumbuhan dan pengembangan kewirausahaan, pelatihan fasilitasi kemudahan akses pembiayaan, pemasaran dan kemitraan.
“Prioritas daerah pada tahun 2023 dengan pemantapan pengurangan kemiskinan, melalui penyediaan basic need back acces, meliputi, rslh, jamban, akses air bersih, listrik murah, serta pemenuhan akses pendidikan dan kesehatan terjangkau. Dan bantuan jaminan sosial bagi fakir miskin non produktif,” paparnya.
Usai rapat, Taj Yasin mengapresiasi pandangan fraksi anggota dewan terhadap kinerja Pemprov Jateng. Menurutnya perlu gotong royong agar berbagai persoalan di masyarakat dapat diselesaikan.
Salah satu fokus sektor yang akan digenjot, lanjut wagub, adalah pertanian. Dia menilai ketahanan pangan di Jateng musti terus ditingkatkan.
“Kami mohon ya kita harus kerja bareng-bareng untuk menyelesaikan itu,” tutupnya. (red/hdi).