Satujuang- Universitas Prof.Dr.Moestopo (Beragama) mencatatkan momen bersejarah dalam dunia pendidikan kedokteran dengan menggelar upacara pengambilan sumpah dokter gigi baru.
Acara ini tidak hanya bersifat seremonial formal, melainkan puncak dari perjalanan panjang mahasiswa kedokteran yang menjalani pembelajaran dan pelatihan intensif selama beberapa tahun.
“Kampus Merah Putih menegaskan komitmennya terhadap kualitas pendidikan dan standar profesi kedokteran gigi di Indonesia,” ujar Rektor Universitas Moestopo, Budiharjo.
Pengambilan sumpah dokter gigi tidak sekadar mencerminkan prestasi akademis, tetapi juga menandakan niat tulus para mahasiswa untuk memberikan pelayanan kesehatan gigi dengan dedikasi tinggi.
Budiharjo menyoroti reputasi lulusan FKG Universitas Moestopo yang andal, yang diperoleh melalui Akreditas Unggul yang harus terus dipertahankan.
“Lulusan kita harus berjuang dan menerapkan keilmuannya di masyarakat. Saya berharap semua alumni dan dokter gigi dapat menjaga moral, etika, integritas, dan jati diri,” tambahnya.
FKG Universitas Moestopo, sebagai salah satu Fakultas Kedokteran Gigi swasta tertua di Indonesia, memiliki Program Studi Sarjana Pendidikan Dokter Gigi dan Program Studi Profesi Dokter Gigi UPDM (B), keduanya terakreditasi Unggul.
Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut (RSKGM) Pendidikan FKG Universitas Moestopo, dengan Akreditasi Paripurna Bintang 5, turut mendukung pembelajaran.
“Sejak 1962, universitas ini telah melahirkan 4.721 dokter gigi yang melayani masyarakat Indonesia,” terangnya.
Prestasi terbaru mencatat 67 dokter gigi kompeten dengan persentase uji teori (CBT) 90,7% dan ujian praktek (OSCE) 83,56% pada ujian kompetensi tahun 2024.
Meski demikian, Dekan FKG, Dr.drg.Tjokro Prasetyadi menekankan bahwa pengabdian adalah inti profesi dokter gigi.
“Universitas Moestopo memandang pentingnya peran dokter gigi dalam kontribusi nyata terhadap masyarakat dan kesehatan gigi nasional,” imbuh Tjokro.
Dokter gigi diharapkan terlibat aktif dalam program-program kesehatan masyarakat dan memberikan pelayanan bermutu tinggi kepada masyarakat luas.
Sumpah dokter gigi bukan hanya serangkaian kata-kata, melainkan komitmen serius untuk memberikan pelayanan kesehatan gigi dengan etika dan integritas tinggi.
“Dunia kerja seorang dokter gigi adalah dunia pengabdian. Jangan berlaku buruk kepada masyarakat dan jangan menjadikan diri kita merasa dibutuhkan,” tegas Tjokro.(nt/rls)