Bersitegang Dengan China, Taiwan Pamerkan Drone Bunuh Diri

Avatar Of Tim Redaksi
Bersitegang Dengan China, Taiwan Pamerkan Drone Bunuh Diri
Drone Bunuh Diri asal Taiwan

Taipei– Ketegangan antara dan Taiwan terus meningkat, dengan tetap mengklaim Taiwan sebagai provinsi yang memberontak.

Untuk menghadapi ancaman ini, Taiwan telah mempersiapkan diri secara militer, termasuk dengan menggunakan senjata andalan mereka, yaitu drone .

Bersitegang Dengan China, Taiwan Pamerkan Drone Bunuh Diri

Baru-baru ini, Kementerian Pertahanan Taiwan memperlihatkan kemampuan drone mereka yang dikenal sebagai Chien Hsiang.

Drone ini diluncurkan dari kendaraan menggunakan roket. Setelah mencapai ketinggian yang diinginkan, drone ini menggunakan mesin pendorong kecil untuk mengarah langsung ke target yang telah dikunci dan menabraknya.

Baca Juga :  Sekda Kabupaten Kubu Raya Menutup Kegiatan MTQ di Lokasi TMMD Ke-111 Kodim 1207/Pontianak  

Ada dua jenis Chien Hsiang yang telah dikembangkan oleh Taiwan, satu dengan sistem panduan pencitraan target untuk serangan presisi dari jarak jauh dan satu lagi dengan sistem panduan posisi dari satelit untuk target yang bernilai tinggi.

Dilaporkan bahwa kedua jenis drone ini membawa hulu ledak dengan daya ledak yang tinggi.

Selain itu, Taiwan sedang mengembangkan empat proyek lainnya untuk mempersiapkan senjata baru ini, termasuk depot penyimpanan dan fasilitas pemeliharaan.

Menurut laporan, Chien Hsiang akan menjadi perlengkapan standar bagi brigade Pertahanan dan Artileri Angkatan Taiwan, dengan produksi 104 drone semacam itu diharapkan selesai pada tahun 2025.

Baca Juga :  Nining : Kita Menyayangkan Kejadian Pengrusakan Ini

Drone ini memiliki waktu terbang maksimum selama 5 jam, dengan jangkauan target mencapai 1.000 kilometer.

Chien Hsiang dapat diprogram untuk terbang ke lokasi yang ditentukan dan mencari targetnya sendiri di sana.

Dilengkapi dengan beberapa kamera, drone ini dapat mengkonfirmasi target sebelum menyerang. Varian lainnya juga dilaporkan memiliki kamera khusus untuk misi pengawasan target tertentu.

Dalam menghadapi kemungkinan konflik bersenjata dengan , drone seperti ini dianggap efektif.

Baca Juga :  Kurang Dari 12 Jam, Pelaku Begal Disertai Pembunuhan Dibekuk Polda Jateng

Taiwan berusaha untuk menjadi seperti landak, hewan yang dapat mempertahankan diri dengan memberikan luka yang parah pada predatornya sehingga perburuan menjadi tidak sebanding dengan biayanya.

Strategi ini mencakup penggunaan drone satu arah yang murah dan jumlahnya banyak, mirip dengan drone Shahed-136 Iran yang telah sukses digunakan dalam konflik di Timur Tengah dan Eropa.

Yang mana hal ini telah disebutkan oleh seorang peneliti dari c4isrnet.(detik)

Google News Satujuang

Dapatkan update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News