Satujuang- BMKG mengungkap bahwa musim kemarau akan kembali menyerang sejumlah wilayah Indonesia dalam waktu dekat.
“Saat ini beberapa wilayah Indonesia sudah memasuki periode kemarau, meskipun Januari-Februari biasanya merupakan periode puncak musim hujan di Indonesia,” kata Fachri Radjab, Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG dilansir dari CNN.
Periode puncak musim hujan 2024 saat ini berlangsung pada bulan Januari dan Februari.
Faktanya, beberapa wilayah seperti Aceh, Riau, dan Sumatra Utara bagian Timur sudah mulai memasuki periode kemarau pada bulan Februari.
“Daerah-daerah ini mengalami dua kali musim hujan, dan saat ini sudah masuk ke dalam musim kemarau yang kedua,” tambahnya.
Fachri menerangkan bahwa transisi ke musim kemarau secara umum terjadi pada bulan Mei, dengan beberapa wilayah perlu mendapat perhatian khusus karena curah hujan yang rendah.
Transisi ke periode musim kemarau dimulai pada bulan Mei di wilayah-wilayah seperti Jawa Tengah bagian Timur, Jawa Timur, Bali, NTB, dan NTT.
“Wilayah-wilayah itu perlu menjadi fokus perhatian karena curah hujan sudah masuk dalam kategori rendah pada bulan Mei. Hal ini memiliki dampak pada penanaman tanaman pangan,” ungkap Fachri.
Menurutnya, puncak musim kemarau di Indonesia diperkirakan terjadi pada Juli hingga Agustus.
Dalam laporan Climate Outlook 2024 yang dirilis BMKG, curah hujan tahun ini diperkirakan lebih basah dibandingkan dengan 2023, kecuali pada bulan Maret dan Juli.
“El Nino Moderat, yang merupakan salah satu faktor penyebab kekeringan di Indonesia, diperkirakan akan beralih menuju fase ENSO-Netral secara bertahap mulai dari Maret hingga akhir 2024,” jelasnya.
Sementara itu, Indian Ocean Dipole (IOD) juga diprediksi akan beralih menuju fase Netral pada awal 2024 hingga Desember 2024.(nt)