Candle Reversal: “Lampu Kuning” Pembalikan Tren Pergerakan Harga

Avatar Of Wared
Candle Reversal: €Œlampu Kuning” Pembalikan Tren Pergerakan Harga

Penulis: Firman Fadilah

Dalam trading forex, analisis teknikal merupakan salah satu cara trader memperkirakan arah pergerakan harga dari suatu mata uang. Analisis ini dilakukan dengan cara mengamati berbagai grafik, pola, dan indikator teknikal, salah satu grafik tersebut adalah candle reversal.

Candle Reversal: €Œlampu Kuning” Pembalikan Tren Pergerakan Harga

Candle reversal merupakan “lampu kuning” atau suatu pertanda bahwa akan terjadi tren pembalikan harga dari suatu mata uang. Dikatakan sebagai “lampu kuning” karena candle reversal biasa menjadi aba-aba bagi trader forex untuk bersiap-siap mengubah posisi trading mereka.

Ketika mampu mengenali pola candle reversal, trader dapat mempersiapkan diri untuk menghadapi tren baru yang akan muncul. Dengan begitu, trader dapat ancang-ancang untuk mengambil posisi jual ketika tren pergerakan harga berbalik turun dan ancang-ancang ambil posisi beli ketika tren berbalik naik.

Apa itu Candle Reversal

Candle reversal adalah satu atau kumpulan dari beberapa candlestick yang menjadi penanda sebelum terjadinya potential reversal atau pembalikan harga potensial suatu mata uang dari tren pergerakan harga yang tengah berlangsung saat ini. Candle reversal dapat Anda temukan saat melakukan analisis teknikal dengan menggunakan grafik lilin atau candlestick.

Ketika Anda menemukan candle reversal, maka kemungkinan tren pergerakan harga akan berhenti dan berbalik arah dari tren saat ini.

Baca Juga :  Menu ini Pas Untuk Sahur dan Berbuka Puasa

Candle Reversal: €Œlampu Kuning” Pembalikan Tren Pergerakan Harga

Seperti halnya pada contoh di atas, ketika pola candle reversal muncul (kotak abu-abu), tren pergerakan harga berbalik dari tren bearish (candlestick merah) menjadi tren bullish (candlestick hijau).

Candle reversal dapat mengindikasikan dua hal, yakni perubahan tren menjadi bullish (reversal bullish) dan perubahan tren menjadi bearish (reversal bearish).

Berikut merupakan beberapa contoh pola dari reversal bullish dan reversal bearish:

1. Reversal Bullish

Candle Reversal: €Œlampu Kuning” Pembalikan Tren Pergerakan Harga

Berikut merupakan beberapa pola reversal bullish yang menandakan pembalikan tren dari bearish menjadi bullish:

● Hammer Bullish, candlestick bullish (hijau) yang memiliki ekor memanjang ke bawah dengan ukuran minimal dua kali lipat dari bodi sehingga berbentuk seperti palu. Pola ini merupakan pola tunggal atau pola satu candlestick.

● Inverted Hammer, candlestick bearish (merah) yang memiliki ekor memanjang ke atas dengan ukuran dua kali lipat dari bodi sehingga berbentuk seperti palu terbalik. Pola ini juga merupakan pola tunggal.

● Morning Star, merupakan pola tiga candlestick. Candle pertama merupakan candle bearish, candle kedua dapat berupa candle bearish, bullish, maupun doji, dan candle ketiga adalah candle bullish. Pola ini akan muncul setelah tren bearish yang panjang.

Baca Juga :  Mitos vs Kenyataan, Apakah Weton Bisa Dipercaya?

● Bullish Engulfing, merupakan pola dua candle. Candle pertama merupakan candle bearish. Candle kedua merupakan candle bullish yang memiliki ukuran bodi lebih besar daripada candle pertama.

● Piercing Line, merupakan pola dua candle. Candle pertama merupakan candle bearish yang panjang. Candle kedua dibuka dengan sebuah gap down, di bawah harga close candle pertama.

2. Reversal Bearish

Candle Reversal: €Œlampu Kuning” Pembalikan Tren Pergerakan Harga

Berikut merupakan beberapa pola reversal bearish yang menandakan pembalikan tren dari bullish menjadi bearish:

● Shooting Star, merupakan pola satu candlestick. Candle dapat berupa candle bullish maupun bearish yang memiliki bodi kecil dan ekor memanjang ke atas dengan panjang minimal dua kali lipat dari bodi. Pola ini muncul pada akhir tren bullish.

● Hanging Man, merupakan pola satu candlestick. Candle dapat berupa candle bullish maupun bearish yang memiliki ekor memanjang ke bawah dengan panjang minimal dua kali lipat dari bodi. Pola ini muncul pada akhir tren bullish.

● Three Black Crowns, merupakan pola tiga candlestick. Pola ini memiliki rangkaian tiga candlestick bearish dengan bodi yang panjang. Setiap candlestick harus memiliki harga open di dalam bodi Candlestick sebelumnya dengan harga close di bawah candlestick sebelumnya.

Baca Juga :  Aplikasi Ponsel Terbaik untuk Olahraga dan Kesehatan

● Engulfing Bearish, merupakan pola dua candlestick. Candle pertama merupakan candle bullish. Candle kedua merupakan candle bearish dengan harga open di atas harga high candle pertama dan harga close di bawah harga low candle pertama.

● Dark Cloud Cover, merupakan pola dua candlestick. Candle pertama merupakan candle bullish dan memiliki bodi panjang. Candle kedua harus memiliki harga open di atas close candle pertama dan memiliki harga close di bawah 50% bodi candle yang pertama.

Kesimpulan

Trader yang mampu mengenali candle reversal dapat mengambil keuntungan dari perubahan tren bearish menjadi bullish, serta dapat mengantisipasi kerugian dari perubahan tren bullish menjadi bearish. Namun, candle reversal bukanlah suatu penunjuk pergerakan harga yang mutlak. Ketika menemukan candle reversal, Anda sebaiknya mengkonfirmasinya terlebih dahulu dengan menggunakan indikator yang lain.

Selain itu, Anda juga dapat berlatih mengenali candle reversal dengan melakukan demo trading forex. Dengan begitu, kemampuan Anda akan terasah tanpa harus mengkhawatirkan risiko kehilangan uang karena kesalahan dalam belajar.

Google News Satujuang

Dapatkan update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News