Hukum  

Dua Lelaki Diduga Perkosa Siswi SMU di Tempat Kos

Avatar Of Arief
Dua Lelaki Diduga Perkosa Siswi Smu Di Tempat Kos
Foto Ilustrasi

 – Dugaan  terhadap  menimpa sebut saja AO (16) di tempat kos-kosan  Kelinci Kota .

AO yang merupakan siswi salah satu sekolah menengah tingkat atas di Kota  ini di rudapaksa oleh dua orang laki – laki pada Sabtu lalu (19/3/22) sekira pukul 22.30 WIB.

Dua Lelaki Diduga Perkosa Siswi Smu Di Tempat Kos

Menurut Pengacara korban, Wahyu Surya Gading dari LBH Buser  yang beralamat di  Gatot Subroto 552 A Kota , sebelumnya AO bersama teman dekatnya berada di salah satu angkringan yang ada di  Gajah.
Di yempat itu AO bersama teman-temannya minum minuman beralkohol sehingga mengakibatkan AO teler dan kehilangan kontrol kesadaran.

“Pada saat korban ditemukan, di tempat kosan  Kelinci kondisi korban dalam keadaan telanjang dan lemas,” jelasnya kepada awak media di , Selasa (22/3).

Kemudian korban didampingi pengacara melakukan visum di RS Bhayangkara  di  Majapahit, Kota .

Dan dari hasil pemeriksaan dokter, korban dinyatakan mengalami cedera fisik di tempat-tempat sensitif.

Baca Juga :  Wanita Asal Gowa ini, Terjun ke Sungai dan Hilang

“Jadi ada memar di sekitar dada atau payudara korban. Begitu juga di tempat kemaluannya,” jelas Jack sapaan akrab Ketua Umum Buser  ini.

Dengan kondisi itu, lanjutnya, pihaknya akan mendampingi korban, untuk melakukan upaya dan akan mengadukan kasusnya ke Polrestabes  untuk ditindaklanjuti.

Sebab, korban saat ini mengalami trauma dan ketakutan.

“Karena korban mengalami trauma, Kami akan dampingi untuk membuat pengaduan secara resmi ke Polrestabes  Rabu (23/3). Dengan bukti-bukti dan saksi yang telah kami miliki,” ungkapnya.

Hari ini, Rabu (23/3) LBH Buser  telah mengadukan kasus yang ditanganinya ke PPA Polrestabes  untuk di proses sesuai .

Sementara itu, Orang tua korban, Martini, saat dikonfirmasi awak media menceritakan awal kejadian pada hari kejadian Sabtu malam (19/3) itu.

Martini menceritakan, anaknya bersama teman cowoknya berada di angkringan  Gajah lalu ada dua orang pelanggan angkringan dengan membawa sejenis minuman keras (CY).

Dua orang tersebut ikut bergabung duduk satu meja bersama AO dengan alasan tempat duduk penuh.

Baca Juga :  Diduga Lakukan Penganiayaan, 7 Polisi dan 2 TNI Diperiksa Penyidik

“Saya kan sebenarnya masih dirumah, trus ditelpon sama teman cowok anakku untuk datang di angkringan. Setelah disana, datang dua orang dengan membawa minuman kyak CY gitu, cerita Martini.

Dia datang dan minta ijin bergabung duduk bersisihan dengan  saya, alasannya karena tempat duduk penuh,” lanjutnya.

Sebelumnya AO diajak pulang oleh ibunya setelah mendapat telpon dari teman dekat anaknya.

Namun AO menolak pulang dengan alasan nanti pulang bersama temannya, setelah itu Martini pun pulang ke rumahnya.

Selang beberapa saat ditinggal ibunya, AO dibawa dua orang yang tak dikenal tadi dengan diboncengkan motor diapit ditengah dan dibawa ke kosan  Kelinci.

Sekitar jam 23.30 WIB, ia ditelpon oleh teman cowoknya, untuk menjemput anaknya di daerah  Kelinci.

“Usai menerima telepon, Saya langsung mencari  saya bersama teman. Saat menemukan saya di tempat kosan  Kelinci kondisinya sudah tidak sadar, kayak mabuk begitu lo,” jelas Martini, ibu korban.

Baca Juga :  Terjebak Investasi Penjualan Online, Ratusan Mahasiswa Terjerat Pinjol

Selanjutnya Martini membawa anaknya ke tempat kos temannya yang tak jauh dari lokasi kejadian.

Karena kondisi anaknya masih lemas dan belum dapat menceritakan kejadiannya, lantas teman cowoknya menceritakan kejadiannya.

“Cowoknya cerita kalo tadi AO dibawa dua orang yang tadi bertemu di angkringan dan dibawa ke kos-kosan  Kelinci,” kata Martini menirukan penjelasan teman cowok anaknya.

Dengan didampingi pengacara, Martini pada Senin malam (21/3) membawa anaknya ke rumah sakit Bhayangkara  Majapahit,  untuk melakukan visum.

Melihat kondisi anaknya trauma, Martini berharap pelaku bisa diungkap dan diproses secara , sebab anaknya masih merasa ketakutan dan trauma jika melihat laki-laki dewasa.

“Saya berharap pelaku dapat ditangkap dan bisa diproses secara , karena saya masih mengalami trauma dan ketakutan,” harap Martini, yang menyerahkan kasusnya ditangani LBH Buser . (had)

Google News Satujuang

Dapatkan update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News