Satujuang- Baru-baru ini ramai di media sosial muncul fenomena Salam 4 Jari, gerakan yang menyoroti capres-cawapres nomor urut 2.
Dilansir dari BBC, John Muhammad, aktivis yang memimpin gerakan ini, mengungkapkan tujuan gerakan tersebut sebagai upaya untuk mengarahkan pemilih yang masih bimbang.
Dimana agar memilih antara pasangan calon nomor urut 1 atau 3 dalam Pilpres 2024, dengan harapan menghindari kemenangan pasangan nomor urut 2, yakni Prabowo-Gibran.
John menjelaskan bahwa gerakan Salam 4 Jari terinspirasi dari gerakan serupa di Brasil, yang berhasil mengalahkan petahana dalam pemilihan presiden dengan adanya solidaritas dari partai-partai yang bersatu.
Meskipun gerakan ini mendapat sorotan, Direktur juru bicara TKN Prabowo-Gibran, Viva Yoga Mauladi, menegaskan bahwa gerakan Salam 4 Jari tidak akan berpengaruh secara signifikan terhadap elektabilitas pasangan Prabowo-Gibran.
Gerakan Salam 4 Jari mengajak masyarakat untuk memilih antara pasangan calon nomor urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, atau kandidat nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, dengan tujuan menghindari kemenangan pasangan nomor urut 2, Prabowo-Gibran, dalam Pilpres 2024.
John Muhammad, aktivis yang memelopori gerakan ini, menjelaskan bahwa tujuan akhir dari Salam 4 Jari adalah menyatukan pendukung paslon 01 dan 03 untuk mengalahkan paslon 02 pada putaran kedua pemilihan presiden.
Meskipun mendapat sorotan, Direktur juru bicara TKN Prabowo-Gibran, Viva Yoga Mauladi, menegaskan bahwa gerakan Salam 4 Jari tidak akan signifikan berpengaruh terhadap elektabilitas pasangan tersebut.
Menteri Investasi Bahlil Lahadiala menilai gerakan Salam 4 Jari tidak akan berhasil dan hanya dilakukan oleh pihak yang khawatir dengan kekalahan paslon mereka.
Dari sisi hukum, anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Totok Hariyono, menyatakan bahwa gerakan ini akan dipelajari lebih lanjut jika ada laporan masuk.
Sementara peneliti dari Perludem, Ihsan Maulana, mengatakan gerakan ini tidak melanggar aturan dalam UU Pemilu karena merupakan bagian dari kebebasan berekspresi.
Meskipun gerakan Salam 4 Jari mendapat sorotan, peneliti Perludem, Ihsan Maulana, menegaskan bahwa gerakan ini tidak melanggar aturan pemilu dan merupakan bagian dari kebebasan berekspresi masyarakat.
Pengamat dari Puskapol Universitas Indonesia, Aditya Perdana, memperkirakan bahwa Pilpres 2024 kemungkinan akan mengalami putaran kedua, namun ia meragukan dampak signifikan gerakan Salam 4 Jari tanpa adanya putaran kedua.(nt)