Konflik Manusia-Gajah Mencapai Puncak di Tanjung Jabung Barat

Avatar Of Tim Redaksi
Konflik Manusia-Gajah Mencapai Puncak Di Tanjung Jabung Barat
Gajah

Satujuang- Konflik antara manusia dan gajah di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, , memuncak dengan perusakan fasilitas BKSDA oleh warga.

Dilansir dari BBC, Warga merusak fasilitas BKSDA itu akibat kesal karena tanaman mereka dirusak oleh gajah sumatera.

Konflik Manusia-Gajah Mencapai Puncak Di Tanjung Jabung Barat

BKSDA telah menerima laporan konflik sejak 2023, dengan kebun-kebun masyarakat berada di Produksi Terbatas (HPT) penyangga Taman Bukit Tigapuluh, habitat gajah.

Baca Juga :  Kabag Ops Polres Mukomuko Beri Arahan Petugas PAM Pilkades Serentak

Meski demikian, belum ada opsi untuk memindahkan gajah, sementara ekspansi kebun telah menyusutkan habitat gajah lebih dari 1.000 hektare.

Kronologi menunjukkan bahwa BKSDA menugaskan tim untuk memantau dan menggiring tiga ekor gajah yang merusak kebun .

Masyarakat meminta pemindahan gajah, namun saat pergerakan gajah lain disebut-sebut, aksi protes berujung pada perusakan fasilitas BKSDA dan FZS serta penyerbuan terhadap petugas.

Baca Juga :  Satgas TMMD Ke 111 Kodim 0904/Psr Cat Rumah Warga Secara Menyeluruh

Kondisi ini mencerminkan kesulitan dalam mencapai keseimbangan antara pelestarian gajah sumatera yang terancam dan keberlanjutan masyarakat.

Penyebab utama konflik adalah perubahan fungsi produksi menjadi kebun , yang telah mengurangi habitat gajah dan menyebabkan mereka memasuki kebun masyarakat.

Meskipun beberapa kebun berada di luar kawasan produksi, sebagian besar kebun tersebut baru ditanami dalam beberapa tahun terakhir.

Baca Juga :  Sebut Gibran 'Gila', Mahfud MD Dilaporkan ke Bawaslu

Konflik ini menyoroti kebutuhan akan tata kelola yang lebih baik serta pemantauan yang lebih ketat terhadap perubahan lahan untuk memitigasi konflik manusia-gajah di masa depan.(NT)

Google News Satujuang

Dapatkan update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News