Jakarta – Harga minyak turun tipis pada pembukaan perdagangan setelah kenaikan 1% pada perdagangan sebelumnya, Senin (19/6/23)
Harga minyak mentah WTI melemah hingga 0,46% ke posisi US$71,45 per barel sementara harga minyak mentah brent juga dibuka melemah hingga 0,27% ke posisi US$76,4 per barel.
Pada perdagangan Jumat (16/6), minyak WTI ditutup menguat 1,64% ke posisi US$71,78 per barel sementara minyak brent juga menguat 1,24% ke posisi US$76,61 per barel.
Minyak naik pada hari Jumat dan membukukan kenaikan mingguan, karena permintaan China yang lebih tinggi dan pemotongan pasokan OPEC+ telah mengangkat harga.
Meskipun perkiraan kelemahan dalam ekonomi global dan prospek kenaikan suku bunga lebih lanjut.
Minyak telah naik minggu kemarin di tengah harapan meningkatnya permintaan China.
Throughput kilang China naik pada bulan Mei ke rekor total tertinggi kedua dan CEO Kuwait Petroleum Corp memperkirakan permintaan China akan terus meningkat selama paruh kedua.
Hal lain yang mendukung kenaikan minyak mentah adalah pemotongan produksi sukarela yang diterapkan pada bulan Mei oleh Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya, ditambah pemotongan tambahan oleh Arab Saudi pada bulan Juli.
Menteri Energi Rusia Nikolai Shulginov mengatakan “realistis” untuk mencapai harga minyak sekitar $80 per barel.
Shulginov juga mengatakan produksi kondensat minyak dan gas Rusia diperkirakan turun sekitar 20 juta ton (400.000 barel per hari) tahun ini, mengulangi ekspektasi Rusia.
Di Iran, ekspor minyak mentah dan produksi minyak telah mencapai level tertinggi baru pada tahun 2023 meskipun ada sanksi AS.
Menurut konsultan dalam data pengiriman dan sumber yang mengetahui masalah tersebut, menambah pasokan global ketika produsen lain membatasi produksi.
Rig minyak AS turun empat menjadi 552 minggu ini, terendah sejak April 2022, sementara rig gas turun lima menjadi 130, terendah sejak Maret 2022, menurut perusahaan jasa energi Baker Hughes Co BKR.O.
Membatasi kenaikan harga minyak adalah prospek kenaikan suku bunga, yang dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi.
Bank of England akan menaikkan suku bunga sebesar seperempat persentase poin pada minggu depan.
Bank Sentral Eropa menaikkan suku bunga ke level tertinggi 22 tahun pada hari Kamis dan Federal Reserve AS mengisyaratkan setidaknya setengah dari peningkatan poin persentase pada akhir tahun.
Investor telah mengamati dengan cermat suku bunga dan komentar dari anggota Fed.
Pengelola uang memangkas net long minyak mentah berjangka AS dan posisi opsi mereka sebanyak 13.191 kontrak menjadi 73.273 dalam seminggu hingga 13 Juni, ucap Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas AS (CFTC).(CNBC)