Satujuang.com- Ancaman terbaru bagi perekonomian Eropa datang dari perubahan iklim setelah terkena pukulan ekonomi akibat perang Rusia-Ukraina.
Komisi Eropa mengingatkan bahwa panas ekstrem, kebakaran hutan, dan banjir yang melanda Eropa musim panas ini berpotensi merugikan perekonomian wilayah tersebut tahun ini.
Dalam perkiraan ekonomi terbaru, Uni Eropa menurunkan perkiraan pertumbuhan.
Produk domestik bruto UE diprediksi hanya akan tumbuh sebesar 0,8% tahun ini, turun dari perkiraan sebelumnya 1%. Tahun depan, pertumbuhan direvisi menjadi 1,4% dari 1,7%.
“Resiko perubahan iklim ini memiliki dampak besar pada ekonomi UE, termasuk kerugian dalam modal alam dan penurunan aktivitas ekonomi, termasuk sektor pariwisata,” kata Komisi Eropa.
Industri pariwisata, yang menyumbangkan sebagian besar PDB di beberapa negara, kemungkinan akan sangat terpukul.
Wisatawan Eropa mengurangi perencanaan perjalanan ke destinasi Mediterania tahun ini, dengan penurunan 10% dibandingkan tahun sebelumnya.
Wisatawan dari luar UE juga mungkin kehilangan minat untuk berlibur ke Italia dan Yunani yang sedang melawan kebakaran hutan.
Pemanasan global dapat mempercepat erosi pantai dan memicu kebakaran hutan, mengancam aset alam Eropa.
Sektor pertanian juga terdampak. Suhu yang sangat panas berdampak buruk pada produksi minyak zaitun, mengakibatkan kenaikan harga dan potensi kekurangan minyak zaitun di Eropa.
Kenaikan suhu ini berpotensi menghambat pertumbuhan ekonomi UE, dengan pariwisata dan pertanian sebagai sektor yang paling terdampak, demikian menurut Bank of Italy.(CNBC)